Sudah selama lebih dari sebulan terakhir kita lihat di media-media berita mengenai pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi sana, dan bagaimana performa Kemenag sebagai Penyelenggara Ibadah Haji. Bahkan Menag juga sudah mengakui bahwa penyelenggaraan proses pelaksanaan ibadah haji tahun ini sudah mengalami peningkatan kualitas, walaupun juga tetap diakui masih banyak kekurangan di sana-sini.
Lalu apakah kekurangan-kekurangan tersebut mengakibatkan kerugian yang signifikan bagi (calon) jamaah haji?
Atau memang hanya kekurangan-kekurangan yang tidak signifikan bagi jamaah saja yang dilaporkan pada Menag, sehingga disimpulkan tidak ada masalah signifikan dalam penyelenggaraan prosesi ibadah haji ini?
Pada prosesnya, terutama bagi (calon) jamaah haji gelombang pertama yang terbang langsung menuju Madinah, yang membutuhkan dan membawa kursi roda sendiri dari tanah air, banyak diantaranya akan mengalami masalah dan dirugikan saat ketibaannya di bandara Madinah sana. Saat ini, mereka yang berkursi roda mungkin sedang bernostalgia (atau bahkan berkeluh kesah) tentang masalah ini. Mereka yang termasuk dalam (calon) jamaah haji gelombang pertama diberitakan sudah seluruhnya kembali ke tanah air (kecuali yang sakit dan wafat di sana).
Lalu masalah apa yang dialami sebagian besar (calon) Â jamaah haji gelombang pertama yang berkursi roda ini?Â
Ada banyak terjadinya kehilangan kursi roda saat tibanya mereka di Madinah.
Paling tidak, itulah yang kami alami. Berkaitan dengan hal ini, di hari kejadian dimana kami dengan tegas menyampaikan ke petugas lapangan bahwa ini seharusnya tidak terjadi bila proses kedatangan jamaah dan barang-barang berjalan dengan benar sesuai dengan proses yang seharusnya berjalan seperti proses penerbangan komersial pada umumnya, ada staf Kemenag yang mengupdate kejadian ini di website Kemenag. Hanya saja sayangnya tidak diceritakan secara utuh, dan tidak menjelaskan masalah sebenarnya. Dimana menurut pandangan kami, masalah ini yang seharusnya diangkat yang akan membuat (calon) jamaah haji berikutnya waspada. Paling tidak sampai masalah tersebut dipastikan tidak akan terjadi lagi di kemudian hari.
Berikut adalah link update dari website kemenag
Kami bisa mengetahui masalah tersebut (latar belakang kenapa kursi roda bisa hilang) setelah melalui proses yang panjang selama kami disana, bahkan sampai kami digeser ke kota Makkah, dengan terus menindaklanjuti masalah ini ke staf yang dimaksud.
Tulisan ini pun dibuat karena permintaan kami agar postingan tersebut direvisi sampai saat ini ternyata belum dilakukan.
Masalah operasial berkaitan dengan penanganan kursi roda (dan barang) ini pun sementara belum bisa kami bagikan dengan gamblang dan jelas karena menurut staf tersebut informasi ini adalah off the record.