Apakah Presiden Jokowi masih tetap optimis? Yang jelas, kepercayaan pasar terhadap sang presiden semakin mengendur, tidak seperti menjelang dan awal-awal menjadi presiden. Hari Senin (10/8/2015) saat ia datang ke Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru turun 0,45% menjadi 4.748,95 dan nilai rupiah tersungkur ke posisi Rp 13.550 per dolar AS.
Hari Rabu (12/8/2015) ketika Jokowi akan melantik menteri hasil reshuffle kabinet, IHSG merosot ke posisi 4.494 dan rupiah terpuruk ke level Rp 13.820 per dolar AS. Betul, tekanan terhadap pasar modal dan pasar uang tak lepas dari aksi Bank Sentral China, People's Bank of China (PBOC) yang mendevaluasi nilai tukar yuan sebesar 1,9%. Tapi percaya tidak percaya, faktor Jokowi punya andil besar. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H