Ditikungan itu kau menikung dan menelikung aku,
setelah kau siasiakan sisa hidupku..
apa  yang tersisa sein Kesadaran untuk duduk bersamaÂ
menanti kehidupan yang tidak pasti
kau menikungku di tikungan tajamÂ
turunan manoreh..
dimana pilihan Hidup dan mati ditanganmu
ditukungan itu  kau menembus Kabut perpisahan
Ditikungan itu  hidupku hanya  sepenggal tanya ..dimana ksih sayang tak ada makna
ditikungan itu pula... kau tikam aku  kau campakkan dalam  dendam dan amarahmu
kau curahkan semua dendam kesumatmu untuk menghabisi sisa hidupku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!