Mohon tunggu...
Sadam Khadafi
Sadam Khadafi Mohon Tunggu... Mahasiswa - A graduate of the History Department at Airlangga University

Jangan takut menulis, asal ada niat dan kebaikan untuk sekitar, lanjutkan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Historis Partai yang Berjuluk "Banteng" hingga Konflik Politik Masa Orde Baru

28 November 2024   17:17 Diperbarui: 29 November 2024   10:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orasi Megawati Soekarnoputri pada HUT PDI Perjuangan ke-26 di Kota Surabaya pada Hari Minggu (7/3/1999). (Kompas.id/Jhonny TG).

Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) adalah salah satu partai politik terbesar di Indonesia yang memiliki akar sejarah panjang dan kuat dalam perjuangan politik bangsa. PDIP lahir sebagai hasil transformasi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI), sebuah partai yang menjadi salah satu kontestan dalam sistem politik multipartai sejak era Orde Baru.

Pada tahun 1973, di bawah tekanan pemerintah Orde Baru, berbagai partai politik yang berhaluan nasionalis dan keagamaan disatukan menjadi tiga kelompok besar: Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). PDI merupakan gabungan dari beberapa partai nasionalis dan sosial demokrat seperti Partai Nasional Indonesia (PNI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), Partai Katolik, dan Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).

Namun, selama Orde Baru, PDI mengalami kendali ketat dari pemerintah, menyebabkan partai ini kehilangan suara dan dukungan rakyat secara perlahan. Pada awal 1990-an, PDI menghadapi konflik internal yang memuncak dalam perpecahan. Konflik ini mencapai puncaknya pada tahun 1996, ketika pemerintah Orde Baru di bawah Presiden Soeharto mencoba mengintervensi kepemimpinan partai. Megawati Soekarnoputri, putri proklamator Indonesia Soekarno, yang kala itu menjabat sebagai ketua umum PDI, menjadi simbol perlawanan terhadap otoritarianisme pemerintah.

Intervensi pemerintah terhadap PDI menghasilkan Kongres Luar Biasa yang digelar di Medan, di mana kepemimpinan Megawati digantikan oleh Soerjadi. Insiden ini memicu protes besar-besaran dari pendukung Megawati. Salah satu peristiwa paling terkenal adalah tragedi 27 Juli 1996 (dikenal sebagai Kudatuli), di mana markas PDI di Jakarta diserang oleh pihak yang diduga pendukung kubu Soerjadi, mengakibatkan kerusuhan besar. Setelah insiden tersebut, Megawati dan para pendukungnya memutuskan untuk membentuk partai baru.

Pada 14 Februari 1999, secara resmi berdirilah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Nama "Perjuangan" ditambahkan untuk menunjukkan semangat melanjutkan perjuangan rakyat yang lebih mandiri dan melawan otoritarianisme.

Hingga kini, Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia telah melalui perjalanan panjang, dari konflik internal di masa Orde Baru hingga menjadi salah satu partai terbesar di Indonesia saat ini. Dengan sejarah perjuangan yang panjang dan ideologi yang kuat, PDIP terus memainkan peran penting dalam membangun demokrasi dan memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun