Mohon tunggu...
Saddam fattah
Saddam fattah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

well structured

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Cinta dari Pria yang Tak Pernah Cukup

25 Juni 2023   22:14 Diperbarui: 25 Juni 2023   23:02 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita semua pasti setuju, jika puisi berisikan kata kata-kata yang indah. Dan tentunya cocok disuguhkan pada orang yang indah pula menurut kita. Untuk itu bisa dilihat pada puisi karya saya dibawah ini, yang bisa disajikan pada orang yang indah menurut kalian.

Puja-puji Waktu Fana 

Seperti ulat yang menggeliat pelan, menikmati daun sambil dihabisi waktu. Aku pun menikmati keindahanmu, diiringi seruan rindu yang terasa tentu.

Layaknya malam yang terang karena bulan. Niscaya, aku akan menjadi bulan untuk malammu. Kau cukup menjadi matahari agar membuatku tetap bersinar untukmu.

Ingin rasanya aku menikmati indahmu selamanya, tapi tubuh fana ini hanya bertahan untuk sementara. Jadi, biarkan aku mengukirmu dalam ingatan. Agar kubawa bersama tubuh ini, hingga hilang bersisa debu.

Nah, jadi gimana pendapat kalian tentang puisi diatas. Puisi dari seorang pria yang tak pernah cukup, meski diberi waktu dari seluruh alam pun ia akan tetap merasa tak cukup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun