Mohon tunggu...
Sadam Agusti Dwi Ardiyan
Sadam Agusti Dwi Ardiyan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya suka berenang dan tersenyum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Korupsi Tiada Habisnya?

10 Oktober 2023   19:37 Diperbarui: 10 Oktober 2023   19:59 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa prodi hukum ekonomi syariah
UIN Raden Mas Said Surakarta
Sadam Agusti Dwi Ardiyan (212111099 / HES 5C)

Judul : Agama Agenda Demokrasi dan Perubahan 

Sosial, Sub bab cerita korupsi tiada habisnya.

Penulis : Muhammad Julijanto

Terbit : Yogyakarta: Deepublish, 2015

Korupsi merupakan  dinamika yang sering terjadi di negara kita tercinta ini, permasalah korupsi di indonesia sudah menjadi omongan yang sering dibicarakan oleh masyarakat kepada pihak-pihak yang memiliki kekuasaan dan jabatan di negara. secara garis besar korupsi merupakan tindak kejahatan dimana seseorang yang memiliki jabatan, mengambil keuntungan dari hasil penyalahgunaan kekuasaaannya dan tentunya untuk kepentingan pribadinya.

ketika kita membicarakan problematika masyarakat terkait korupsi pasti tiada habisnya, hal ini bisa terjadi karena setiap orang pastinya memiliki hasrat yang menuju ke kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi pada mayoritas orang pastinya di atas kepentingan orang banyak. Seperti sudah menjadi hal wajar kepentingan pribadi menjadi suatu hal yang lebih penting ketimbang kepentingan banyak orang. Karena pada dasar nya manusia memang selalu ingin lebih dan lebih tiada habisnya.

Oleh karena itu usaha negara untuk mengurangi masalah ini dengan berbagai cara seperti orang yang korupsi di beri hukuman, dan pemberian pengajaran pendidikan jika korupsi adalah tindakan yang buruk, sampai pemberian penekanan nilai-nilai norma yang baik ke generasi muda penerus bangsa.

Menurut saya pribadi korupsi sudah menjadi budaya yang sudah sering terjadi dan menjajadi hal wajar, hal ini bisa terjadi karena hukuman yang diberikan kepada oknum korupsi kurang tegas. Menurut saya semisal hukuman bagi oknum korupsi bisa ditegaskan, rasio orang yang ingin korupsi akan berkurang.  Semisal contoh hukuman bagi orang yang korupsi adalah hukuman mati, mungkin orang yang ingin korupsi akan berfikir kembali jika ingin melakukan hal tersebut. Tapi kembali lagi hal ini hanya usaha atau opsi untuk mengurangi permasalah dinegara tercinta ini yaitu korupsi.

Semoga penekanan terkait nilai-nilai norma yang baik dan sosialisasi terkait buruknya korupsi bisa semakin ditingkatkan agar kedepannya generasi muda bangsa semakin sadar jika korupsi adalah hal yang sangat merugikan apalagi bagi maslahatan umat atau kesejahteraan bangsa dan negara tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun