Mohon tunggu...
Sacrifice 13to4
Sacrifice 13to4 Mohon Tunggu... Lainnya - Vape Enthusiast

Vape Enthusiast yang Sedang Bekerja Di Industri Vape

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Perbandingan Vape dengan Rokok Tradisional di Indonesia

13 Juli 2023   16:16 Diperbarui: 13 Juli 2023   16:20 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia, diskusi mengenai penggunaan vape dan rokok tradisional telah mendapatkan perhatian yang cukup besar karena kedua bentuk konsumsi nikotin ini umum di negara ini. Artikel ini bertujuan untuk memberikan analisis komparatif antara vape dan rokok tradisional khususnya dalam konteks Indonesia, dengan menelaah prevalensi, efek kesehatan, sikap budaya, dan regulasi yang ada.

Prevalensi dan Pola Penggunaan: Merokok rokok tradisional memiliki kehadiran yang kuat dalam budaya Indonesia dan tersebar luas di seluruh negeri. Indonesia memiliki tingkat perokok tertinggi di dunia, dengan sebagian besar penduduk, termasuk pria dan wanita, terlibat dalam merokok. Rokok tradisional sering kali dibuat secara manual atau dijual dalam kemasan mesin yang terjangkau, sehingga mudah diakses oleh berbagai kelompok sosial-ekonomi. Sementara itu, penggunaan vape, meskipun semakin populer, masih relatif baru dan memiliki jumlah pengguna yang lebih kecil dibandingkan rokok tradisional.

Efek Kesehatan: Baik rokok tradisional maupun vape memiliki risiko kesehatan, meskipun dalam tingkat yang berbeda. Rokok tradisional mengandung berbagai zat berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran tembakau, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kanker paru-paru, penyakit pernapasan, dan masalah kardiovaskular. Vape, di sisi lain, melibatkan inhalasi aerosol yang dihasilkan dari pemanasan cairan elektronik (e-liquid), yang mungkin mengandung nikotin, perasa, dan bahan lainnya. Meskipun vape umumnya dianggap lebih aman daripada rokok tradisional, namun tidak sepenuhnya bebas risiko, dan efek kesehatan jangka panjang dari penggunaan vape masih sedang diteliti.

Sikap Budaya dan Persepsi: Merokok rokok tradisional telah menjadi bagian yang kuat dalam budaya Indonesia selama beberapa dekade, dengan merokok sering dianggap sebagai aktivitas sosial dan simbol kedewasaan serta maskulinitas. Namun, persepsi terhadap vape di Indonesia lebih bervariasi. Sementara beberapa orang melihat vape sebagai alat pengurang risiko atau alternatif yang trendi, yang lain memiliki kekhawatiran terkait keamanannya, terutama di kalangan kelompok usia muda. Selain itu, penerimaan budaya terhadap penggunaan vape di ruang publik dan lingkungan sosial masih terus berkembang.

Regulasi: Regulasi penggunaan vape dan rokok tradisional di Indonesia merupakan isu yang kompleks dan terus berkembang. Rokok tradisional tersedia secara luas dan diatur dalam undang-undang pengendalian tembakau, namun implementasi dan penegakan regulasi ini dapat bervariasi. Vape, di sisi lain, masuk dalam yurisdiksi berbagai lembaga pemerintah, dengan regulasi yang sering kali berfokus pada aspek seperti registrasi produk, persyaratan label, dan pembatasan usia. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengatur dan memantau industri vape, tetapi regulasi masih terus dikembangkan dan diperbaiki.

Di Indonesia, merokok rokok tradisional tetap menjadi bagian penting dalam budaya dan menyebar di berbagai segmen masyarakat. Vape, meskipun semakin populer, masih relatif baru dan menghadapi tingkat penerimaan yang berbeda-beda. Efek kesehatan, sikap budaya, dan lanskap regulasi yang melingkupi vape dan rokok tradisional membutuhkan pertimbangan yang cermat. Penting bagi individu untuk mendapatkan informasi tentang risiko potensial yang terkait dengan kedua bentuk konsumsi nikotin ini dan membuat pilihan yang menjunjung tinggi kesehatan dan kesejahteraan pribadi. Selain itu, penelitian terus berlanjut, edukasi, dan langkah-langkah regulasi diperlukan untuk memastikan penggunaan produk ini yang aman dan bertanggung jawab di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun