Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengurai (Dekapan) Hiatus

2 Juni 2023   10:51 Diperbarui: 2 Juni 2023   10:52 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiatus secukupnya saja (doc.Pixabay/ed.WS)

Dalih awalnya adalah jenuh dan kebuntuan gagasan hingga selepas peluncuran buku terjemahan psikologi populer di awal 2022 lalu, lahirlah keputusan untuk sejenak rehat menulis. 

Tujuannya jelas bagus, menyegarkan fisik dan mental untuk menyemai ide-ide segar yang syukur-syukur orisinal nan penuh manfaar buat diri sendiri plus kalangan yang digerakkan hatinya untuk mengakses komposisi-komposisi kata yang kelak lahir ke ranah publik.

Begitulah dengan tekad membara, langkah pun diayun memasuki zona hiatus. Keseharian terus berjalan dengan mulai mencoba hal-hal kreatif baru. 

Salah satunya membuat rangkaian video pendek durasi satu menitan untuk akun YT. Lumayanlah dongeng-dongeng singkat tentang kucing gembul, yang sejak balita sampai beranak-cucu setia jadi sahabat keluarga, berhasil membuat 300-an YT-er menjadi pelanggan kanal. Minus 700 pelanggan dan 4000 jam tayang menuju monetisasi.

Lalu lagi-lagi jenuh dan buntu ide menerpa, maka debut jadi konten kreator yang baru seumut jagung pun mandeg. Maka menjadi penikmat konten berbagai akun sosmed pun berangsur jadi hobi yang lumayan rakus waktu dalam agenda hidup sehari-hari.

Belakangan kerinduan untuk kembali rutin menulis mulai mengetuk dinding-dinding jiwa dan merangsang pemikiran melahirkan topik-topik mentah yang aktual. Tapi ... yaaah, masa hiatus yang sudah memasuki tahun kedua ini ternyata punya efek samping, yaitu rasa malas.

Banyak benih tulisan yang mati sebelum sempat berkecambah karena nikmatnya fase kehidupan yang tak berkejaran dengan batas waktu dan kejar setoran. Begitulah, hiatus membuat pola hidup jadi cenderung 'semau gue'. Itu pilihan yang bagus untuk rehat sejenak memulihkan vitalitas paska banting-banting tulang. Tapi untuk jangka panjang, pola sedemikian bisa merusak kualitas hidup.

Maka meski tertatih, berjalan satu-dua langkah lalu lesehan dan melangkah lagi macam balita yang baru akan berpindah dari fase merangkak, mengurai dekapan hiatus yang berpotensi melumpuhkan ruh kreatifitas secara bertahap harus dilakoni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun