Skincare (perawatan kulit) pada dasarnya ditujukan untuk menangkal efek negatif dua musuh utama kulit, yaitu radiasi ultraviolet (UV) sinar matahari dan radiasi blue light yang dipancarkan oleh komputer/ponsel saat tengah digunakan.
Mayoritas dermatologis sependapat bahwa radiasi UV (ultra violet) dari sinar matahari merupakan salah satu faktor yang signifikan dalam proses kerusakan kulit karena , sebagaimana dinyatakan oleh World Health Organisation (WHO) yang dirilis everydayhealth.com, memicu produksi radikal bebas di kulit yang menyebabkan kerusakan DNA, kolagen, dan elastin, sehingga kulit menjadi keriput. Efek kumulatif dari pembiaran paparan sinar matahari dalam jangka panjang bisa berujung pada kanker kulit.
Tapi ternyata UV bukan satu-satunya ancaman bagi kesehatan kulit yang terbilang akrab dalam keseharian kita saat ini karena masih ada blue light (cahaya biru) yang harus diwaspadai. Cahaya biru adalah cahaya dengan panjang gelombang energi tinggi yang dipancarkan oleh layar komputer dan ponsel kita. Berjam-jam terpapar jenis cahaya ini akan memberikan efek merusak kulit layaknya terpapar radiasi UV. Lantas jenis skincare apa yang paling tepat untuk menyehatkan kulit dalam kondisi yang, bisa dibilang, tak terhindarkan tersebut?
Sebelum melangkah ke perawatan bagian permukaan kulit, pastikan bagian internalnya pun mendapat prioritas perhatian yang setara. Segelas air putih begitu bangun tidur dan minimal 6-7 gelas berikutnya sepanjang hari sampai sebelum tidur kembali adalah asupan wajib untuk menyehatkan kulit. Buah, sayuran, dan asupan protein dalam porsi mencukupi juga sangat direkomendasikan.
Bagi mereka, perempuan atau lelaki, dengan kondisi kulit tak sensitif atau butuh intervensi medis; langkah yang paling mendasar dalam perawatan kulit adalah menjaga kebersihan kulit, memolesnya dengan tabir surya sebelum beraktifitas pada siang hari serta memberikan nutrisi kulit sebelum tidur malam.
Ada dua pilihan produk untuk membersihkan kulit wajah, yaitu sabun muka atau krim pembersih. Ini bisa dipilih sesuai selera dan kondisi kulit selama derajat keasaman (pH)-nya berada dalam interval 4,5 - 5,5 yang dinilai aman bagi lingkungan mikro bakteri kulit. Bagi mereka yang cenderung menggunakan sabun muka, pastikan memilih produk yang kadar alkalinnya rendah untuk menghindari kulit kering. Sabun muka yang terlalu melimpah busanya secara umum lebih baik dihindari. Frekuensi cuci muka yang dianjurkan adalah dua kali sehari, yaitu pagi sebelum beraktifitas dan malam sebelum tidur.
Tabir surya yang dianjurkan untuk digunakan sehari-hari minimal memiliki daya tangkal radiasi sebesar 30 - 50 SPF. Namun perlu diingat bahwa tabir surya tidak bisa seratus persen memblokir efek paparan UV, jadi pastikan menggunakan topi lebar/payung/pelindung wajah sebagai perisai tambahan saat harus beraktifitas di lapangan terbuka dalam cuaca terik matahari.
Mengoleskan ulang tabir surya saat dirasa perlu juga sangat dianjurkan. Penggunaan tabir surya sebaiknya tetap dilakukan meski berkegiatan di dalam rumah karena radiasi UV tetap bisa menerobos masuk meski intensitasnya tak setinggi di luar. Terkait dengan menangkal blue light, pilihlah produk tabir surya yang mengandung iron oxide atau zinc oxide, sehingga bisa melindungi dari paparan UV sekaligus blue light.
Menggunakan krim nutrisi sebelum tidur