Ada banyak kebaikan dalam menyambung tali kasih dengan mereka yang merupakan bagian dari keluarga ('silaturahim'), maupun dengan mereka di luar itu seperti tetangga, teman, sahabat ('silaturahmi'). Kita biasa menyatukan makna keduanya dengan 'silaturahmi' saja.
Selain merupakan bagian dari kepatuhan kita pada perintah Sang Khalik, silaturahmi juga punya sejumlah nilai tambah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan personal maupun sosial. Di antaranya memanjangkan umur yang terkait dengan kualitas kesehatan yang baik, mendongkrak rezeki berbagai bentuk, dan membangun empati sosial yang kesemuanya itu akan bermuara pada kesejahteraan fisik-mental bagi mereka yang terhubung dalam jejaring silaturahmi.
Tiga langkah terbaik, sebagaimana dirilis republika.co.id, yang bisa dilakukan untuk menjalin silaturahmi adalah saling mengunjungi dan berkomunikasi, memberikan hadiah secara tulus, serta saling memaafkan.
Di tengah pandemi saat ini dimana, seperti dilansir kompas.com, data terbaru dari pemerintah pada Kamis (13/5/2021) yang menunjukkan terjadinya penambahan kasus Covid-19 harian sebanyak 3.448 orang tentunya membuat kita harus bertindak cerdas dalam bersilaturahmi.
Pemanfaatan platform digital untuk mengakomodir kebutuhan silaturahmi non darurat memang masih merupakan pilihan utama di era pandemi ini.
Fitur video call untuk skala audiens terbatas atau telekonferensi untuk kalangan lebih luas yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan penyedia layanan komunikasi daring bisa sangat membantu dalam upaya kita 'mengunjungi', menyapa, atau bertukar kabar dengan keluarga maupun teman.
Sementara untuk mengirimkan hadiah, kita bisa menggunakan jasa kurir dari berbagai jasa ekspedisi yang saat ini tumbuh subur bak jamur di musim penghujan. Bisa juga memanfaatkan fitur pengiriman barang dari aplikasi ojek daring untuk tujuan jarak dekat.
Pada kasus-kasus darurat seperti kecelakaan/kematian anggota keluarga atau hal lain yang memang mengharuskan kehadiran secara fisik, pastikan untuk mengingat dan melaksanakan prosedur protokol kesehatan anti Covid-19. Penggunaan masker dan sanitiser adalah langkah awal, selanjutnya perhatikan untuk menjaga jarak dan memastikan hanya orang-orang yang memiliki peran signifikan yang boleh hadir.
Urusan mengunjungi dengan menjaga jarak ini sebenarnya bisa dilakukan juga pada saat 'kurang darurat', semisal untuk membahagiakan orangtua yang harus tinggal sendiri atau dirawat di panti jompo. Datang lalu berinteraksi dengan memanfaatkan kaca jendela atau dinding transparan sebagai pembatas. Cium dan pelukan jarak jauh akan terasa lebih nyata dengan cara ini. Mereka di belahan dunia Barat banyak yang melakukannya.Â
Silaturahmi memang tergantung pada niat dan kreatifitas sehat dalam menyiasati keterbatasan biasanya akan datang dari ketulusan niat itu. So be creative in the name of sincere love.
Sementara saling memaafkan adalah prosesi fleksibel yang bisa dilakukan dengan berbagai media, baik secara daring maupun luring. Tergantung pada seberapa dalam kesalahan atau luka yang pernah ada, sosok yang akan dimintai atau diberikan maaf, dan situasi-kondisi yang tengah melingkupi.
Selamat bersilaturahmi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H