Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Saat Langit Mesir Dipenuhi Layang-layang Semasa Pandemi

19 Juni 2020   11:11 Diperbarui: 19 Juni 2020   11:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengusir jenuh di masa pandemi dengan bermain layang-layang (doc.Arab News/ed.Wahyuni)

Pandemi ternyata tidak hanya menghadirkan keluh berkepanjangan, warga Mesir yang juga mengalami pembatasan gerak akibat wabah dengan diberlakukannya jam malam dari mulai pukul 20.00 malam sampai 04.00 pagi memilih untuk menjalaninya dengan bersenang-senang, termasuk menghidupkan kembali tradisi bermain layang-layang.

Saat matahari terbenam dan jam malam dimulai, langit Mesir dipenuhi layang-layang berwarna-warni dengan beragam bentuk dan ukuran (Arab News, 14 Juni 2020).

Ahmed Mamdouh (33) yang telah bekerja sebagai ahli kaligrafi selama 20 tahun, kini menemukan sumber pendapatan baru karena meningkatnya minat masyarakat Mesir pada layang-layang. Dia mulai menggambari layang-layang dan mampu menghias rata-rata 10 layangan sehari dengan harga mulai dari 30 pound Mesir (USD 1,85) hingga 150 pound ( USD 9,25) per buah tergantung pada ukuran dan bentuknya.

"Permintaan orang (untuk gambar di layangan) berbeda-beda, dari mulai logo klub olahraga hingga nama orang dan gambar binatang."Tutur Mamdouh pada Arab News.

Layangan kini menjadi lebih dari sekedar mainan pengisi waktu luang, komunitas tertentu telah mulai meluncurkan kompetisi menerbangkan layang-layang.

"Membuat layang-layang itu murah, anda hanya butuh sebatang kayu bakar yang kuat, kering atau bambu, gulungan benang yang kokoh, dan beberapa kantong plastik."Kata Mamdouh.

Setelah kedai kopi tempat dia tinggal tutup, Sayed Ali (18) mulai mencari cara untuk menghalau kejenuhan rutinitas. Dia memanfaatkan atap rumahnya yang sekarang menjadi satu-satunya tempat dia bisa pergi selain bagian dalam rumah.

"Setiap hari, saya naik ke atap dan menerbangkan layang-layang saya. Itu dihiasi dengan gambar Ahmed Mansi." Kata Ali merujuk pada perwira Angkatan Bersenjata Mesir yang terbunuh setelah serangan teroris di Sinai,"Ketika layang-layang terbang tinggi, saya merasa bahwa jiwa Mansi juga ikut terbang (bersamanya)."

Hobi baru lain yang dilakoni warga Mesir untuk memerangi kebosanan selama menjalani pembatasan gerak adalah bersepeda di jalanan yang memang relatif kosong sejak sebelum pandemi, mendalami tata rias, dan memasak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun