Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

400 Juta Orang Terancam Kemiskinan Ekstrem akibat Pandemi

15 Juni 2020   11:01 Diperbarui: 15 Juni 2020   11:17 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pandemi berkepanjangan berpotensi menambah warga miskin di dunia (doc. Asian Scientist/ed.Wahyuni)

Kemiskinan ekstrim menurut Bank Dunia didefinisikan sebagai hidup dengan penghasilan USD 1,9 (setara Rp.27 ribu) atau kurang setiap hari dan sebuah laporan penelitian yang diterbitkan oleh UNU-WIDER, lembaga dalam United Nations University, Jumat (12/6) lalu menyatakan bahwa dampak ekonomi dari pandemi coronavirus berpotensi menjerumuskan 395 juta orang baru dalam kemiskinan ekstrim sehingga di seluruh dunia jumlah orang berstatus demikian akan membengkak menjadi lebih dari 1 milyar (Reuters, 12 Juni 2020).

"Prospek bagi orang-orang termiskin di dunia terlihat suram kecuali pemerintah melakukan lebih banyak (terobosan ekonomi) dan lebih cepat untuk menutup hilangnya pendapatan harian yang dihadapi orang miskin." Kata Andy Sumner, salah satu penulis laporan.

Skenario terburuk adalah bila situasi ekonomi terus menurun sehingga sangat mengganggu siklus bisnis (kontraksi ekonomi) hingga menyebabkan penurunan 20% dalam pendapatan atau konsumsi per kapita, maka jumlah mereka yang hidup dalam kemiskinan ekstrem dapat meningkat menjadi 1,12 miliar orang. 

Kontraksi yang sama yang diterapkan pada ambang batas kemiskinan standar $ 5,50 di negara-negara berpenghasilan menengah ke atas akan membuat lebih dari 3,7 miliar orang atau lebih dari setengah populasi dunia hidup di bawah garis kemiskinan ini.

Para peneliti dari King's College London dan Australian National University juga menemukan bahwa kemiskinan akan bergeser dalam distribusi geografisnya.

Wilayah yang diperkirakan akan memiliki jumlah terbesar orang yang berisiko terjerumus dalam kemiskinan ekstrem adalah Asia Selatan, hal ini terutama didorong oleh India yang berpenduduk padat. Lalu zona Afrika Sub-Sahara yang ditengarai sebagai wilayah lahirnya sepertiga dari kenaikan jumlah orang ekstrim miskin baru di dunia.

Pada hari Senin, sebagaimana dilansir oleh Reuters, Bank Dunia mengatakan pihaknya memperkirakan 70-100 juta orang akan didorong ke dalam kemiskinan ekstrem oleh pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun