Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Stroomnet PLN dan IndiHome Telkom, Kompetisi atau Kolaborasi?

26 Februari 2020   18:57 Diperbarui: 26 Februari 2020   18:59 2022
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mungkinkah PLN-Telkom berkolaborasi ? (doc.ICON+,IndiHome, wikipedia/ed.Wahyuni)

Laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (persero) alias Telkom per September 2019 yang belum diaudit (unauditted) mencatat pendapatan Telkom mencapai Rp102,6 triliun dan 64 persen dari jumlah itu disumbangkan oleh anak perusahaannya Telkomsel dari segmen data, internet dan jasa teknologi informasi dengan nominal Rp 66 triliun (merdeka.com, 26 Februari 2020).

Kondisi tersebut di atas rupanya membuat 'gatal' Menteri BUMN Erick Thohir sampai-sampai dia berujar,"Enak sih Telkom,Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen. Mendingan tidak ada Telkom, langsung saja Telkomsel ke (diubah menjadi) BUMN, dividennya jelas."

Tuntutan agar PT Telkom melakukan inovasi dan ekspansi bisnis pun mengemuka. Sementara jajaran manajemen PT Telkom masih merespon dalam bentuk wacana, diam-diam BUMN lain PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN melalui anak perusahaannya,PT Indonesia Comnet Plus (ICON+), melakukan ekspansi agresif dan meramaikan kompetensi bisnis internet  fiber to the home (FTTH), dengan menyasar sejumlah kota-kota besar di Indonesia (bisnis.com, 9 September 2019).

Ekspansi produk internet yang dinamai Stroomnet tersebut, menurut Sekretaris Perusahaan ICON+ Tetty Indrawati sebagaimana dikutip bisnis.com, berfokus pada pelanggan PLN yang berminat melakukan tambah daya listrik khususnya di kota besar.

Ekspansi tersebut di mata Analis Kresna Sekuritas Etta Rusdiana Putra menyerupai pedang bermata dua bagi IndiHome produk penyedia layanan internet, tv dan telepon rumah yang merupakan produk andalan Telkom (CNBC Indonesia, 3 September 2019).

Etta  mengatakan dengan basis pelanggan PLN yang lebih besar dari Telkom, ICON+ memiliki potensi besar untuk menambah jumlah pelanggan mereka, tercatat ada 71,1 juta pelanggan per 2018, sehingga dapat menjadi ancaman bagi bisnis IndiHome. Apalagi dalam berekspansi ICON+ menawarkan potongan harga layanan, sehingga paket mereka lebih murah dibandingkan dengan IndiHome.

Hal itu dimungkinkan karena ICON+ tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk belanja modal gelar jaringan, mereka hanya perlu menambahkan kabel serat optik pada infrastruktur milik PLN untuk membangun akses internet. .

"PLN memiliki keunggulan absolut, karena mereka memiliki dan mengoperasikan listrik yang paling luas dan terintegrasi jaringan distribusi di seluruh Indonesia, Siap digunakan untuk akses internet," Papar Etta sebagaimana ditulisnya dalam laman CNBC Indonesia.

Tapi ketimbang 'saling bunuh' sebagai kompetitor, Etta menyarankan agar Telkom menggandeng ICON+ untuk berkolaborasi agar tercipta efisiensi berbisnis dimana keuangan kuat Telkom akan bersinergi dengan infrastruktur dan pelanggan PLN untuk meraih profit maksimal serta menjadi titik masuk holding BUMN telekomunikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun