Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Semakin Pedas, Semakin Sehat, dan Panjang Umur

17 Desember 2019   19:36 Diperbarui: 17 Desember 2019   19:31 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manfaat cabe untuk kesehatan sudah diketahui sejak lama (doc.askmen.com/ed.Wahyuni)

Berbahagialah para penyuka makanan pedas karena semakin banyak saja fakta yang menunjukkan bahwa kandungan cabe dalam menu sehari-hari ternyata berpengaruh positif pada kesehatan dan memperpanjang usia.

Sebuah paper penelitian yang dipublikasikan Senin (16/12) lalu di Jounal of the American College of Cardiology menyebutkan bahwa pada sampel yang terdiri atas 22,811 orang Italia yang mengkonsumsi berbagai jenis menu (beberapa kurang sehat dibanding yang lain) menunjukkan mereka yang makan hidangan bercabe sekurangnya empat kali setiap minggu memiliki resiko kematian umum 23 persen lebih rendah dan 34 persen lebih rendah mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskuler (Inverse.com, 16 Desember 2019).

Bukan hanya dalam masakan Italia, studi terhadap pengaruh penggunaan cabe dalam hidangan AS dan China pun memberikan hasil serupa. Semua mengacu pada satu petunjuk bahwa memang ada hubungan antara konsumsi cabe pedas dengan resiko kematian yang lebih rendah.

Sebuah studi di China tahun 2015 yang melibatkan 487,375 orang yang tersebar di sepuluh wilayah negeri itu menunjukkan bahwa mereka yang melaporkan makan hidangan pedas sebanyak 6-7 kali seminggu memiliki resiko kematian 14 persen lebih rendah dibanding yang melakukannya hanya sekali seminggu. 

Studi itu juga mencatat mereka yang makan makanan pedas hampir tiap haru umumnya punya kebiasaan hidup yang buruk seperti merokok dan mengkonsumsi minuman keras, relasi antara makanan pedas dan resiko kematian yang lebih rendah jauh lebih kuat pada mereka yang menghindari minuman beralkohol.

Hasil penelitian serupa juga diperoleh studi yang dilakukan di AS pada tahun 2017. Studi yang dipublikasikan di PLOS ONE itu menganalisa data dari 16,179 orang dewasa yang dikumpulkan sebagai bagian dalam National Health and Nutritional Examination Survey (NHANES). Mereka menemukan bahwa orang Amerika yang makan cabe merah pedas memiliki resiko kematian 13 persen lebih rendah dibanding yang tidak.

Ketiga studi tersebut di atas sayangnya tidak dapat menunjukkan secara pasti bahwa makanan berempah pedas memiliki pengaruh dalam hal melindungi kesehatan. Namun para peneliti menduga bahwa semua manfaat cabe merah nampaknya berdiri sendiri, tidak dipengaruhi oleh budaya dan jenis hidangan.

Seluruh manfaat cabe nampaknya dipicu oleh keberadaan capsaicin, senyawa aktif yang ada dalam hampir semua jenis cabe yang termasuk genus Capsicum. Para peneliti Italia menemukan bahwa semakin tinggi kadar capsaicin, artinya semakin pedas, semakin kuat pula pengaruhnya dalam menekan resiko kematian.

Namun bagaimana cara kerja capsaicin sehingga bisa memperbaiki kondisi kesehatan masih menjadi misteri. Para peneliti mendapati bahwa analisa-analisa mereka masih terbentur dinding tebal yang butuh rangkaian penelitian lanjutan untuk bisa menembusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun