Rempeyek kacang dan garang asem ayam-nya yang disajikan terbungkus daun pisang dinobatkan oleh tiga juri MasterChef Australia Matt Preston, Gary Mehigan, serta George Calombaris sebagai resep terbaik sepanjang penayangan acara kompetisi masak sesi ke-11 yang berakhir pada 23 Juli 2019 itu.
Lolos audisi berkat hidangan sate ayam yang disajikan dengan roti jala dan acar mentimun, Tati Carlin (49) dengan sosok serta bahasa Inggris aksen medok Jawanya sukses membuat saya tidak bisa berhenti menyaksikan tayangan ulang lomba masak internasional yang diikuti oleh para chef rumahan yang berlatar aneka profesi itu.
Tati yang berperawakan mungil awalnya kurang mendapat perhatian juru kamera, namun perlahan-lahan dia memenangkan tempat di hati para juri dengan sajian-sajian khas Indonesianya dan sorot kamera pun mulai tertuju pada perempuan kelahiran Banjarnegara (Jawa Tengah) itu. Oleh karena aplikasi tontonan langganan saya baru menayangkan sampai episode 21, Tati membuat saya gentayangan ke YouTube berburu video lanjutan dan tentu saja berbagai liputan terkait dirinya tak luput saya kejar juga.
Pie apel menghentikan derap Tati di jenjang 9 besar MasterChef, tapi semua menu Indonesia yang diusungnya tetaplah menjadi  super duper highlight! Membuktikan bahwa khazanah kuliner Nusantara adalah warisan budaya non-benda yang sangat potensial sebagai pendulang devisa yang penuh prestise. Pujian jujur yang terpancar dari ekspresi para chef kawakan,yang menjadi juri utama bahkan juri tamu MasterChef Australia, saat menikmati berbagai olahan Tati di sesi icip-icip untuk dasar penilaian adalah bukti otentik yang menegaskan itu.
Di sisi lain saya tersentuh dengan tujuan utama Tati berkompetisi di MasterChef Australia, sebagaimana diutarakannya via wawancara telpon dengan wartawan ABC Indonesia Sastra Wijaya (2/7/2019), yaitu agar dia bisa menampilkan masakan Indonesia sebanyak mungkin.
Alasannya karena,"Saya merasa bahwa dibandingkan masakan China atau Vietnam, masakan Indonesia kurang mendapat perhatian dan penghargaan."Papar perempuan yang tinggal di Australia sejak tahun 2008 itu.
Meski langkahnya tak sejauh rekan-rekan sebangsanya seperti Reynold Poernomo (4 besar MasterChef Australia 2015), Michelle Lukman (4 besar, 2017), dan Jessica Limantara (4 besar, 2018) yang ketiganya terkenal sebagai jawara makanan manis; namun Tati yang terhenti di 9 besar ajang tersebut merasa berbangga hati telah memperkenalkan masakan Indonesia via kompetisi yang disaksikan di lebih dari 100 negara di dunia tersebut.
Seusai lomba, harapan Tati untuk memperkenalkan kuliner Indonesia masih terus membara. Dia memimpikan untuk membuat dan memasarkan makanan Indonesia serta memiliki kelas memasak hidangan Indonesia di rumahnya di Sassafras (Australia) suatu saat nanti.
Sederhana dan membumi, itulah nasionalisme Tati Carlin yang bersuamikan lelaki Australia dan tak lagi tinggal di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H