Orang yang mengalami transformasi ini menyatakan bahwa mereka merasa lebih mensyukuri kehidupan, lebih terhubung dengan alam, memiliki hubungan yang lebih otentik, serta menjadi lebih kreatif dan spiritual.
Perubahan lain adalah mereka tidak lagi tertarik pada pekerjaan ( yang berorientasi pada target materi). Mereka senang menghabiskan waktu tanpa melakukan apa-apa secara khusus, hanya menikmati setiap momen yang hadir dan kehidupan yang dijalani.
Mungkin sudah waktunya kita perlu memikirkan kembali seluruh hubungan kita dengan ekonomi. Jelas bahwa populasi dunia tidak dapat terus memproduksi dan mengkonsumsi barang-barang material dengan level mengarah pada ketamakan seperti saat ini.
Efek pola kerja kita terhadap lingkungan sudah terlalu parah. Planet kita sudah mengalami tekanan sedemikian rupa sehingga dikuatirkan takkan bisa mentolerir lebih banyak lagi kerusakan.Â
Sebuah laporan baru-baru ini oleh sekelompok pakar menyarankan bahwa jam kerja yang lebih singkat sangat direkomendasikan sebagai salah satu metode pencegah bencana yang ditimbulkan akibat perubahan iklim yang drastis.
Kehidupan modern memberikan tekanan perhatian pada aspek pekerjaan dalam kapasitas yang sangat tidak proporsional dan berbahaya bagi kesejahteraan kita sebagai manusia. Setiap individu merupakan obyek ekonomis yang nilai hidupnya ditentukan oleh seberapa bagus performa kerjanya di mata para penilai yang memiliki kondisi serupa.
Satu-satunya perbedaan adalah kesadaran bahwa kita memiliki kemerdekaan untuk berubah dan membuat hidup menjadi lebih berarti serta lebih terpenuhi. Lets be alive.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H