Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Penyebab Runtuhnya Usaha Kecil

26 Oktober 2019   06:22 Diperbarui: 26 Oktober 2019   06:26 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak usaha kecil yang mati sebelum mencapai satu dekade (doc.Inside Small Business/ed.Wahyuni)

Studi menunjukkan 20% dari usaha kecil gagal di tahun pertama, 30% di tahun kedua, dan 50% pada tahun kelima (Forbes, 24 Oktober 2019). 70% usaha kecil secara menyeluruh tidak berhasil melewati ulang tahun kesepuluh mereka.

Saat bersiap untuk memulai bisnis, ada banyak ketidakpastian di depan mata. Keluarga dan teman-teman dengan getol mengingatkan betapa kecil kemungkinan usaha akan berhasil.

Namun jangan keburu patah semangat karena berbagai studi menunjukkan adanya kecenderungan para pelaku bisnis sebelumnya melakukan kekeliruan yang sama terkait gagalnya usaha mereka. 

Data tersebut bisa dipelajari agar peluang bisnis moncer berumur panjang dapat ditingkatkan. Berikut adalah kesalahan umum yang menyebabkan usaha kecil mengalami kegagalan.

1) Tidak punya visi 

Pemilik bisnis yang sukses memiliki visi yang jelas tentang tujuan dan misi mereka. Visi berfungsi sebagai peta jalan untuk membantu melihat di mana posisi anda sekarang dalam perjalanan menggapai tujuan bisnis. Selanjutnya butuh rencana bisnis yang akan membawa anda ke sana.

Saat tidak punya visi yang jelas, rasanya seperti melakukan perjalanan tanpa peta. Tidak akan tahu kemana arah bisnis akan dibawa hingga akhirnya buang banyak waktu, uang, dan energi untuk coba-coba dalam upaya menemukan jalan yang sesuai. Visi yang jelas akan membantu anda tetap berada di jalur yang benar.

2) Tidak ada fokus/target yang jelas

Salah satu alasan paling umum untuk kegagalan bisnis berasal dari tidak jelasnya fokus usaha/target pasar. Jika ingin mencoba membuat bisnis menarik bagi semua orang, maka ujungnya adalah bisnis terlalu umum yang tidak akan menarik bagi siapa pun. Spesialisasi adalah bagian dari daya tahan sebuah usaha.

Semakin sempit pasar anda, semakin baik pula peluang untuk berbicara kepada orang-orang yang memang butuh pelayanan anda. 'Jual' diri anda sebagai ahli dalam bidang yang dikuasai ke pasar yang tidak terlalu luas namun menjanjikan potensi keuntungan tertinggi.

3) Tidak ada rencana bisnis

Rencana bisnis adalah strategi. Isinya berupa rincian fokus usaha/target pasar anda, selain itu di dalamnya terdapat pula proyeksi keuangan, penempatan staf, dan fitur-fitur produk atau layanan .

Jika tidak memiliki rencana untuk diikuti, maka peluang untuk mencapai kesuksesan sangat berkurang. Rencana adalah cara untuk merealisasikan impian menjadi kenyataan. Susun rencana dengan cermat dan gunakan untuk memandu anda melangkah maju.

4) Tidak ada rencana pemasaran 

Rencana pemasaran menguraikan langkah-langkah yang ingin diambil untuk menjual produk/layanan anda dan merupakan salah satu komponen dari keseluruhan rencana bisnis.

Rencana pemasaran digunakan untuk mengidentifikasi pasar dan strategi pemasaran yang akan diterapkan untuk mencapai target pasar anda. Oleh karena itu harus detil dan dipikirkan secara matang.

5) Tidak ada tindakan

Mengambil tindakan adalah fondasi kemajuan. Beberapa pemilik bisnis terjebak dalam proses sehingga mereka tidak dapat mengambil keputusan. Sementara sebagian lainnya kelewat perfeksionis, tak berani bertindak karena merasa tidak pernah ada langkah yang cukup baik untuk dilakukan.

Pada titik tertentu anda harus memutuskan dan melangkah menindaklanjutinya. Lebih baik membuat keputusan dan bertaruh dengan hasil yang mungkin tidak diinginkan ketimbang terbelit dengan opsi tanpa batas yang tidak membawa bisnis anda kemana pun.

6) Tidak ada komitmen untuk belajar

Tidak ada tempat untuk berpuas diri di dunia wirausaha. Pemilik bisnis yang sukses terus mencari cara baru dan lebih baik untuk mendapatkan klien baru, serta melayani pelanggan.

Mereka sadar akan tren terbaru. Mereka terus berinovasi. Mereka belajar tentang dan menerapkan proses yang meningkatkan efektivitas operasi sehari-hari mereka. Komitmen untuk belajar dan berinovasi adalah komitmen untuk sukses di semua lini bisnis anda.

7) Tidak ada tindak lanjut

Pemilik bisnis yang tidak menindaklanjuti interaksi bisnis dengan klien dan pelanggan dianggap tidak perhatian, tidak peduli, dan tidak profesional. Kurangnya tindak lanjut akan menyebabkan kehilangan klien dan memastikan anda tidak akan dirujuk ke klien baru.

Membalas panggilan telepon, menanggapi email, atau mengirimkan produk atau layanan kepada klien seperti yang dijanjikan, pastikan semuanya diselesaikan tepat waktu. 

Tindak lanjut merupakan hal mendasar untuk menciptakan hubungan pelanggan jangka karena itu menunjukkan anda menghormati klien dan merupakan standar keunggulan di kalangan profesional bisnis.

8) Tidak ada konsistensi

Tindakan yang konsisten adalah salah satu kebiasaan paling penting untuk mencapai kesuksesan bisnis. Anda harus siap berkomitmen jangka panjang karena akan butuh waktu untuk membangun bisnis.

Setiap hari berkomitmenlah untuk mengambil satu tindakan yang akan meningkatkan visibilitas atau kredibilitas anda. Anda akan terkejut melihat betapa cepat langkah-langkah kecil ini membangun kesuksesan yang jauh lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun