Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Weightless", Lagu Penenang Pasien Sebelum Operasi

31 Juli 2019   06:19 Diperbarui: 31 Juli 2019   06:29 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marconi Union berkolaborasi untuk musik terapi (doc.Clash Magazine/ed.Wahyuni)

Pasien merasa cemas sebelum menjalani operasi adalah sesuatu yang lumrah namun masalahnya kecemasan berlebihan sebelum menjalani pembedahan bisa sangat mempengaruhi proses pemulihan, termasuk penyembuhan luka bekas sayatan pisau bedah.

Biasanya pasien akan diberi obat penenang benzodiazepin untuk menurunkan kadar kecemasan sebelum menjalani pembiusan. Masalahnya mengkonsumsi obat jenis itu bisa mendatangkan berbagai efek samping yang berpengaruh terhadap pernapasan, aliran darah, dan bahkan sisi emosional (mood) pasien hingga berbagai alternatif untuk menyederhanakan situasi tersebut akan sangat membantu (Medical News Today, 28 Juli 2019).

Para ahli mempercayai bahwa musik dapat membantu pasien untuk lebih rileks. Alunan lagu tanpa lirik, menurut Southern Medical Journal, yang memiliki tempo atau ritme cenderung tetap dengan hentakan 60 ketukan (beats) per menit paling efektif digunakan untuk mengurangi kecemasan pasien.

Pada sebuah percobaan klinis baru yang diarahkan oleh Dr Veena Graff, asisten profesor Fakultas Anestesialogi & Perawatan Kritis di University of Pennsylvania, para peneliti secara acak membagi 157 orang pastisipan dewasa menjadi dua kelompok. Kelompok pertawa disuntik dengan midazolam, sejenis benzodiazepin, 3 menit sebelum pembiusan. 

Sedangkan kelompok lain diberikan headphone untuk mendengarkan alunan musik yang telah diprogram selama 3 menit. Setelah waktu itu kedua kelompok diberi obat bius untuk memblok kinerja syaraf peripheral hingga bagian tubuh tertentu akan mati rasa.

Waktu 3 menit, menurut para peneliti, adalah waktu yang dibutuhkan obat penenang untuk mencapai keefektifan optimum. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penurunan kadar kecemasan grup yang diberi suntikan benzodiazepin dan kelompok yang diperdengarkan musik ternyata keduanya mengalami relaksasi setara sebelum pembiusan.

Adapun lagu yang dipilih dalam percobaan ini memang dibuat untuk tujuan relaksasi. Marconi Union, band asal Inggris, telah berkolaborasi dengan British Academy of Sound Therapy menciptakan sebuah lagu instrumental yang aslinya berdurasi 8 menit berjudul 'Weightless'.

Lagu itu ditulis oleh trio musisi asal Manchester itu dengan tujuan menekan kadar kecemasan seiring dengan melambatnya detak jantung dan turunnya tekanan darah (ClassicFM, 29 Juli 2019). 

'Weightless' adalah lagu yang membuat orang perlahan-lahan mengantuk karena aransemen gitar dan piano di dalamnya memang menghantar pikiran pendengarnya ke zona relaksasi untuk membuat mereka masuk dalam kondisi menyerupai trance.

Itu menunjukkan bahwa lagu tersebut memang memiliki efek sesuai yang diharapkan sebagai musik obat yang, mengacu pada abstrak studi, termasuk 'intervensi non-farmakologis yang aman secara virtual, relatif tidak mahal, dan telah memperlihat kemampuan dalam menurunkan kadar kecemasan pra operasi secara signifikan'.

'Weigthless'  bisa sangat efektif sebagai pereda kecemasan pendengarnya, menurut pendiri British Academy Sound Therapy Lyz Cooper, karena 'mengandung ritme yang diawali dengan ketukan 60 BPM (beats per minute) lalu perlahan-lahan kian pelan sampai ke 50 BPM' yang berarti bahwa detak jantung para pendengarnya secara alamiah akan melambat untuk menyesuaikan dengan track lagunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun