Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Karir Baru untuk Kenyamanan Masa Depan

20 Juli 2019   18:03 Diperbarui: 20 Juli 2019   18:04 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Para selebritis yang nyambi  berdagang kue, baju, atau punya rumah makan sudah biasa kita simak dalam keseharian. Kelompok berpemikiran negatif mungkin menilai mereka  kemaruk karena terus saja menimbun profit padahal dengan jadwal padat plus honor melangit mestinya aset plus rekening mereka pastilah sudah sangat bengkak. Namun kalau kita mau sedikit berpikir agak dalam, sebenarnya kiprah mereka layak jadi inspirasi.

Seiring bertambahnya usia dan dinamika dunia kerja, baik artis maupun kelompok profesional lainnya tentu akan dihadapkan pada regenerasi atau restrukturisasi. Pada saat harus tergeser dari lahan pekerjaan yang telah menjadi sumber finansial untuk membiayai operasional kehidupan kita sekeluarga, tentunya akan terjadi Tsunami mental seandainya tidak ada sumber lain yang minimal bisa menopang kebutuhan primer.

Investasi finansial berupa tabungan, deposito, atau pemilikan saham bisa menjadi salah satu alternatif; namun mengupayakan  active income pun tetap harus dilakukan agar kualitas kehidupan kita selaku individu tetap dapat terpelihara. Momen terbaik untuk menumbuhkan profesi/karir baru idealnya dimulai pada saat karir yang tengah dijalani berada dalam kondisi aman.

Sebaiknya profesi baru ini sejalan dengan hobi/minat agar tidak menimbulkan tambahan beban mental yang terlalu signifikan hingga tidak mengganggu kinerja yang tengah ditekuni. Sara Bliss, penulis buku  Take The Leap : Change Your Life, Change Your Career; dalam salah satu opininya memberikan beberapa tips yang bermanfaat saat kita, secara sukarela atau akibat tuntutan keadaan, harus berganti karir. Berikut empat hal yang direkomendasikan Sara agar masa persiapan pergantian karir dapat berjalan dengan baik.

Carilah pembimbing yang tepat, upayakan bertemu dan berdiskusi dengan mereka yang telah berganti profesi ke bidang yang diminati atau figur pelaku di bidang itu. Mereka akan menjadi pemandu terbaik untuk mencari tahu langkah-langkah yang harus diambil, kesalahan-kesalahan yang harus dihindari, dan skala prioritas yang harus dibuat.

Konsisten mendidik diri sendiri, sebelum menulis status tentang karir tambahan di medsos sebaiknya pastikan dulu punya kapasitas yang cukup untuk mempertanggungjawabkannya. Lakukan riset secara mandiri, berdiskusi dengan para mentor, kembali ke pendidikan formal, mengikuti kursus  online, atau membekali diri dengan berbagai ketrampilan baru adalah hal-hal yang harus dilakoni sebelum mempromosikan diri. Intinya semakin bertambah pengetahuan, semakin besar pula peluang untuk sukses.

Abaikan respon negatif, ingatlah bahwa persepsi berbeda dengan kenyataan. Akan banyak orang yang sulit menerima bahwa kita melakukan pekerjaan yang betul-betul berbeda dari profesi saat ini. Selama kita masih menunaikan tanggung jawab selaku profesional dan fokus mencapai tujuan, tutup kuping saja pada respon-respon yang tidak membangun.

Bersiaplah menghadapi rintangan,  menyiapkan karir baru atau berganti karir bukanlah perkara gampang. Butuh perencanaan dan persiapan yang matang, termasuk ekstra sumber daya untuk mempelajari berbagai ketrampilan baru terkait. 

Tidaklah aneh kalau banyak orang yang bekerja lebih keras dan mengalami kemunduran finansial dalam membangun sebuah karir baru. Kesadaran bahwa karir impian sekalipun akan melibatkan banyak hambatan dan tantangan akan membuat kita lebih siap untuk menanganinya dalam upaya meraih tujuan yang telah ditetapkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun