Kalah bersaing dengan Donald Trump di ajang pemilihan presiden tahun 2016 tak membuat mantan menteri luar negeri sekaligus mantan Ibu Negara AS, Hillary Diane Rodham Clinton , terpuruk berlama-lama. Perempuan cerdas kelahiran Chicago pada  26 Oktober 1947 itu kini tengah bersiap melakukan debut sebagai produser pelaksana sebuah tayangan drama televisi dan tidak tanggung-tanggung, dia akan bekerjasama dengan sineas kawakan Steven Spielberg untuk merealisasikannya.
Hillary dan perusahaan  Amblin Televison milik Steven akan mengadaptasi buku karya Elaine Weiss berjudul The Woman's Hour : The Great Fight to Win the Vote menjadi sebuah film atau miniseri di layar kaca. Buku yang mendapatkan penilaian baik dari para kritikus tersebut memaparkan jejak para aktifis yang telah menjalani perjuangan panjang dalam hitungan dekade untuk memberikan hak memilih bagi kaum perempuan di AS sekaligus menyoroti betapa wacana untuk meratifikasi amandemen ke-19 itu nyaris menimbulkan peperangan.
The Woman's Hour ditulis sebagai bentuk penghargaan bagi mereka yang telah berhasil mengubah sejarah, khususnya seputar hak legislatif para perempuan, dan meletakkan dasar bagi pergerakan hak-hak sipil yang muncul beberapa dekade kemudian.
Hillary akan menjalankan tugasnya sebagai produser pelaksana bersama  dua wakil Steven di Amblin TV, Darryl Frank dan Justin Falvey, serta penulis/jurnalis Weiss. Tim tersebut belum memutuskan apakah mereka akan  menayangkannya kelak di jaringan teve kabel premium (HBO, Showtime) atau jaringan  streaming (Netflix, Apple, Amazon, Hulu).
"Di jantung demokrasi terletak kotak suara dan buku Elaine Weiss bercerita tentang para pemimpin perempuan yang , di masa begitu banyak suara menentang karena alasan ekonomi, rasial, dan politis; berjuang dan berhasil memenangkan hak perempuan Amerika untuk memberikan suara (dalam pemilu di berbagai jenjang kenegaraan, -pen.).Â
Mengupas proses perjuangan mereka yang berlangsung lebih dari enam minggu di musim panas pada tahun 1920, Â The Woman's Hour adalah sebuah drama yang memikat pembaca sekaligus inspirasi bagi setiap orang, tua-muda, lelaki-perempuan, di masa-masa yang penuh bahaya. Begitu banyak hal yang bisa terjadi tak sesuai harapan namun para wanita itu tidak mau menyerah , kemenangan mereka adalah warisan bagi kita untuk dilindungi dan diteladani." Papar Hillary.
Belum ada kepastian kapan proses produksi tayangan prestisius ini akan dimulai, namun Hillary yang pernah memenangkan Grammy Award tahun 1997 untuk kategori  Best Spoken Word Album of the Year untuk versi audio dari bukunya  It Takes A Village (1996) itu dengan yakin menyatakan bahwa dirinya sangat bersemangat dalam bekerja sama menghadirkan proyek penting ini agar bisa disaksikan oleh para penonton dimanapun mereka berada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H