Perannya sebagai Dr Cristina Yang, seorang ahli bedah sarkastik, dalam serial televisi sukses Grey's Anatomy yang menampilkan romantika kehidupan sebuah rumah sakit telah melambungkan nama Sandra Miju Oh (46) sekaligus menghantarnya meraih sebuah Golden Globe (2006), dua penghargaan Screen Actors Guild (2006, 2007), dan lima kali nominasi di ajang Primetime Emmy Awards (2005, 2006,2007, 2008, 2009) untuk kategori Outstanding Supporting Actress in a Drama Series . Paska pencapaian fenomenal tersebut, dia menantikan tawaran dan skenario menantang yang mampu mengeksplorasi lebih dalam potensi akting dalam dirinya.
Empat tahun lamanya masa penantian paska Grey's diisi Sandra dengan berakting di berbagai judul film, drama serial, dan pementasan teater.
Aktris blasteran Korea-Kanada itu tercatat menjadi pemeran utama dalam film indie Catfight, peran pembantu yang sangat menghibur dalam sinema komedi Tammy, dan sosok hero yang harus berjibaku di tengah berbagai perubahan yang terjadi dalam serial drama American Crime. Semua peran tersebut dilakoninya dengan penuh kesungguhan, namun tak ada yang setara tantangannya dengan sosok dokter Cristina Yang. Minimnya tawaran yang pasti, menurut pengakuan Sandra, sempat membuatnya patah semangat.
Toh perjuangan Sandra berbuah manis saat dia bertemu dengan Si Jenius Phoebe Waller-Bridge (33), aktris/penulis/penulis naskah drama/sutradara, bertangan dingin yang melahirkan sekaligus membintangi drama sitkom teve hasil adaptasi naskah yang berjudul  Fleabag (tayang di BBC Three sejak 2016) dan pengisi suara  drone L3-37 dalam film Solo : A Star Wars Story (2018). Phoebe mempercayakan tokoh utama serial thriller terbarunya, Killing Eve (sesi pertama berakhir bulan Mei 2018), pada Sandra.
Dia didapuk memerankan Eve Polastri, seorang intel cerdas dari M16, yang mulai merasa jenuh dengan rutinitas hariannya sebagai seorang agen rahasia sampai suatu saat dia mendapat tugas membekuk Villanelle (diperankan oleh Jodie Comer), salah satu sosok pembunuh psikopat yang paling kejam sekaligus memikat dalam sejarah pertelevisian.Â
Kepiawaian Phoebe menulis skenario yang sukses memadukan intimasi yang kacau antar tokoh-tokohnya dengan rangkaian ketegangan dalam format tradisional dan keberaniannya melawan pendapat umum di kalangan sineas bahwa serial yang terlalu banyak diisi pemeran utama perempuan bakal jeblok di pasaran rupanya telah memberikan inspirasi tersendiri bagi Sandra.
Pamor yang redup paska kegemilangan Grey's Anatomy berlalu kini telah  berkilau kembali. Sandra bukan hanya berhasil memikat para penonton serial yang ditayangkan pada slot jam siaran utama (primetime) di jaringan BBC America, tapi juga memukau para tokoh yang duduk dalam institusi Academy of Television Arts & Sciences hingga mereka beberapa waktu lalu (12/7) menominasikannya dalam kategori Outstanding Lead Actress in a Drama Series untuk Primetime Emmy Awards ke-70 yang perhelatannya akan digelar pada 17 September 2018 mendatang.
Pengumuman nominasi Sandra sekaligus mengukir sejarah baru dalam ajang penghargaan bagi program-program terbaik yang ditayangkan pada jam utama di jaringan televisi AS tersebut. Dia adalah aktris berdarah Asia pertama yang mendapat nominasi untuk kategori tersebut.Â
Sebuah catatan yang layak diberi garis bawah tebal mengingat secara historis para pemeran Asia sangat langka yang diberi kesempatan untuk bersaing di ajang penghargaan pertelevisian, khususnya di Emmy Awards. Baru dua orang berdarah Asia yang berhasil membawa pulang piala patung emas itu, yaitu aktris Archie Panjabi untuk kategori Outstanding Supporting Actress (2010) melalui The Good Wife dan aktor Riz Ahmed untuk kategori Outstanding Lead Actor (2017) melalui The Night Of yang ditayangkan jaringan HBO.
Sandra memang masih harus bersaing untuk mendapatkan patung emasnya dengan para kompetitor tangguh seperti Keri Russel (The Americans), Claire Foy (The Crown), Elisabeth Moss (The Handmaid's Tale), Tatiana Maslany ( Orphan Black), dan Evan Rachel Wood (Westworld); namun konsistensinya mengasah potensi diri adalah bagian kemenangan yang sudah diraihnya.
Referensi
- https://www.vanityfair.com
- https://www.vanityfair.com
- https://www.vanityfair.com
- https://en.wikipedia.org
- https://www.theverge.com