Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Whitney, Sisi Pilu Kehidupan Seorang Diva

8 Juli 2018   06:35 Diperbarui: 8 Juli 2018   15:42 1913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hubungan yang ditolak keras oleh lingkungan sosialnya itu tentu saja menjadi tambahan beban psikis yang sepertinya kian menumpuk saat kedua orangtuanya memutuskan berpisah dan sang ayah, John Houston, yang dipujanya malah menggugat Whitney untuk membayar $100 juta pada tahun 2002 melalui perusahaannya.

Banyak pecinta Whitney yang menilai film arahan Macdonald itu kurang berimbang dalam memaparkan perjalanan hidup penyanyi kesayangan mereka yang meraih 415 jenis penghargaan atas karirnya di tahun 2010 ( termasuk 6 Grammy Awards, 2 Emmy Awards, 30 Billboard Music Awards, 22 American Awards ).

Berbagai prestasi yang diraih Whitney semasa hidupnya dianggap hanya muncul sekadarnya saja karena sang sutradara pada paruh akhir film lebih fokus pada kecenderungan Sang Diva merusak diri sendiri dengan obat-obatan dan minuman keras.

Lagu-lagu hit Whitney yang ditampilkan sepanjang film hanya bersifat ilustratif saja, tak ada pendalaman tentang proses penghayatan yang dilakukan atau bagaimana sebenarnya perasaan Whitney terhadap lagu-lagu yang dibawakannya.

"Whitney itu seorang jenius, proses kreatifnya tidak terlalu menarik untuk ditampilkan."Kilah Macdonald,"Seperti sihir yang jadi tak memukau lagi kalau dipaparkan terlalu detil dan Whitney dalam kondisi terbaiknya adalah sebentuk sihir yang murni."

Film Whitney sukses meraih penghargaan di Edinburgh International Film Festival 2018 untuk kategori Best Documentary Feature Film  dan mendapat dua nominasi di Cannes Film Festival 2018 memang bakal mengharu biru para pecinta fanatiknya.

Sekaligus, menyadarkan bahwa cinta terbesar seyogianya diawali dengan belajar mencintai diri sendiri apa adanya seperti lirik  salah satu hit Whitney yang berjudul The Greatest Love of All. Semoga.

Referensi: 1  2  3  4  5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun