Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

"Tour de Portuguese" dan Kuliner Halal di Macao

21 Desember 2017   11:38 Diperbarui: 22 Desember 2017   17:25 2039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biskuit almon, susu jahe, dan kue telur khas Macau (doc. wikimedia,/ed. Wahyuni Susilowati)

Macau adalah salah satu daerah administratif khusus Republik Rakyat Cina yang berada sekitar 60 kilometer di sebelah timur Hong Kong. Saat berwisata ke kota Macau,  yang notabene bekas koloni Portugis,kita bisa melihat-lihatberbagai peninggalan bersejarah bernuansa arsitektur khas budaya para penjajahnya yang berasal dari Eropa selatan itu.

Rute utama Tour de Portuguese berpusat di Largo de Senado atau The Square of The Senat, dinamakan demikian karena gedung-gedung di situ dibangun berbentuk kotak (square). Seluruh permukaan jalannya dilapisi mosaik batu-batu dekoratif yang diapit oleh gedung-gedung megah bernuansa kuning dan merah muda. Konon Largo ini merupakan warisan kolonial yang sampai detil terkecilnya sangat bergaya Portugis.Tak heran bila mengingat fungsinya di masa lalu sebagai kantor pusat pemerintahan  di Macau.

Tepat di pusat Largo de Senado, berdiri sebuah gedung bercat putih dengan jendela-jendela kayu berwarna hijau dan balkon-balkon dari besi tempa serta tanaman bunga-bunga menggelantung cantik di depan lantai duanya. Itulah Leal Senado yang dibangun pada tahun 1784 dan awalnya direncanakan sebagai kantor bagi jajaran pemerintah Portugis untuk merancang strategi penaklukan Asia. Sekarang ini Leal Senado difungsikan sebagai Kantor Walikota dan perpustakaan umum. Di situ juga ada Macau GovernmentTourism Office yang menyediakan peta lokasi bagi para wisatawan dan biasanya tour de Portuguese dimulai dari sini.

Di bagian timur Largo berdiri The House of Mercy,  sebuah bangunan putih bergaya neo klasik yang dibangun oleh organisasi gereja setempat pada abad ke-16 untuk menampung dan membina para pelacur. Di sana pula untuk pertama kalinya di Macau dijual tiket lotere yang hasilnya digunakan untuk kepentingan amal. Saat ini bangunan tersebut dijadikan semacam museum kecil untuk menyimpan dokumentasi kiprah amal komunitas tersebut di Macau , termasuk tengkorak Dorn Belchior Carneiro yang merupakan pendiri yayasannya.

Beranjak ke utara, di ujung bagian barat Largo de Senado, tepatnya di Largo de Santo Domingos, berdiri dengan gagahnya sebuah bangunan berwarna kuning pastel beserta pintu-pintu dan jendela-jendela kayu hijau terkunci rapat yang hanya dibuka saat ibadah diselenggarakan, itulah St Dominic's Church. Gereja tersebut kini masih melayani para jemaah dalam tiga bahasa; yaitu Kanton, Portugis, dan Inggris. Di belakang gereja setelah melalui sebuah beranda yang luas, terdapat sebuah museum kecil yang berisi koleksi seni sakral Macau dan Portugal. Beberapa di antaranya merupakan peninggalan dari abad 16  berupa lukisan, artefak relijius, dan berbagai jenis patung.

Selanjutnya langkahkan kaki ke Rua da Pahla menuju Rua Sao Paulo untuk mencapai salah satu obyek wisata paling diminati di Macau, yaitu sisa reruntuhan bangunan gereja St Paul (The Ruins of St Paul's). Di abad 16,  St Paul dipercaya sebagai gereja terpenting dalam penyebaran agama Kristen di benua Asia. Bangunan gereja nyaris musnah terbakar saat dialihfungsikan sebagai barak tentara pada tahun 1835, reruntuhannya yang tertinggal sampai saat ini masih sangat mengesankan untuk diamati. Fasad batu berlantai empat ini disangga oleh tiang-tiang ramping dan dipercantik dengan ukiran-ukiran yang menggambarkan adegan dari kisah-kisah dalam Injil, figur para santa, dan gambar-gambar inspiratif khas Asia.

Restoran halal pertama di Macau (doc. detik.travel/ ed. Wahyuni Susilowati)
Restoran halal pertama di Macau (doc. detik.travel/ ed. Wahyuni Susilowati)
Di lantai tertinggi di sebelah kanan bangunan St Paul terdapat sebuah eskalator menuju Monte Fort. Pada tahun 1617, umat Kristen di Macau memulai pembangunan Monte Fortress untuk melindungi diri dari agresi umat lain. Bangunan kuat yang berfungsi sebagai benteng pertahanan itu dirancang untuk menjaga wilayah seluas 10,000 meter persegi dan agar mampu bertahan selama lebih dari dua tahun bila terjadi pengepungan oleh musuh.

Sekitar tiga jam waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kunjungan ke obyek-obyek peninggalan terpenting di Macau yang sebenarnya hanya mengelilingi Largo de Senado tersebut. Tentu saja masih ada obyek-obyek wisata lain yang bisa didatangi sesuai pilihan masing-masing. Namun ada baiknya  jeda sejenak untuk mengisi perut yang pastinya sudah keroncongan minta diisi sebelum melanjutkan penjelajahan. Saatnya berburu kuliner di kota nan eksotis itu.

Kuliner Macau yang biasa disebut Macanese merupakan perpaduan masakan Cina Kanton dan Portugis dengan bahan dasar hewan laut seperti kepiting, ikan sarden, atau ikan kod  diramu dengan berbagai bumbu rempah-rempah khas Portugis seperti kunyit, santan, kayu manis, cabai, dan masih banyak lagi. Bahan dasar lainnya adalah daging ayam dan babi yang bagi wisatawan Muslim tergolong jenis makanan terlarang.

Proses penyembelihan yang tak sesuai hukum Islam dan pengharaman babi dalam  Al-Qur'an adalah alasan masakan berbahan dasar kedua jenis daging di atas harus dijauhkan dari hidangan bagi wisatawan Muslim. Sementara pada hidangan  seafood harus diwaspadai penggunaan  wine atau arak dalam proses memasaknya karena minuman beralkohol juga wajib dijauhi oleh para pelancong Muslim.

Tapi tidak perlu kuatir, saat ini sudah banyak restoran yang memiliki sertifikat halal dari  The Incorporated Trustees of The Islamic Community Fund of Hong Kong, mayoritas di antaranya adalah restoran masakan India. Salah satunya adalah  'Taste of India' yang merupakan resto halal pertama yang dibuka di Macau dan pengelolanya butuh waktu  sekitar tiga tahun sebelum berhasil mengantongi sertifikat halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun