Membalas Budi Almamater via Beasiswa "83 Berbagi"

“Kami semua sebagai alumni Fakultas Ekonomi (Fekon)  Unpad Angkatan 1983 merasa berhutang budi atas ilmu-ilmu yang telah diberikan oleh almamater hingga bisa berada di posisi sekarang ini.”Tutur Dr Nanny Dewi, SE, M.Comm., Ak.,CA.; Koordinator Prodi S1 Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran (FEB Unpad) Bandung, dalam wawancara singkat jelang acara ‘Penyerahan Beasiswa 83 Berbagi’ di Gedung Pertamina Lantai 3, Kampus Unpad, jl Dipati Ukur, Bandung, pada Senin (10/4) siang lalu.

Selanjutnya Nanny yang juga berasal dari Angkatan 83 sekaligus salah satu penggagas aktifitas sosial  ‘83 Berbagi’ menuturkan bahwa pemberian beasiswa bagi para yunior mereka yang masih berstatus mahasiswa dari kalangan masyarakat kurang mampu  selain merupakan bagian dari realisasi kepedulian sosial Angkatan 83, juga adalah salah satu cara mereka mengungkapkan rasa terima kasih pada almamater. Hal senada juga dikemukakan oleh Mohamad Fahmi, SE, MT., PhD.; Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Inovasi, dan Kerjasama FEB Unpad dalam sambutan di hadapan para mahasiswa penerima beasiswa.

Secara khusus ‘83 Berbagi’ adalah aktifitas sosial yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran (Fekon Unpad) Bandung Angkatan Tahun 1983.Mereka membentuk Whatsapp Group yang dinamai “Ngacaprux” sebagai wadah silaturahim para alumni yang kini telah bekerja di berbagai lembaga pemerintahan, pendidikan, sektor swasta dan wirausaha tersebut. Salah satu di antara mereka juga merupakan eksekutif di perusahaan busana Muslim terkemuka di Indonesia yang memiliki brand Elzatta.

Percakapan hangat penuh canda secara  online di wag itu akhirnya menggiring mereka pada pemikiran tentang langkah-langkah untuk merealisasikan kepedulian mereka pada sesama yang akhirnya dikemas dalam ‘83 Berbagi’ , yang telah diselenggarakan sejak tahun 2016 lalu. Itu adalah program beasiswa pendukung untuk mengakomodir kebutuhan biaya hidup bulanan bagi para mahasiswa yang telah terpilih sebagai penerima beasiswa Program Bidik Misi pemerintah.

Doa bersama untuk kesuksesan dan kebarokahan program ini (dok WS)

Banyak di antara para penerima beasiswa Bidik Misi yang memang berasal dari keluarga kurang mampu tersebut mengalokasikan beasiswa mereka untuk membantu kehidupan keluarga mereka ditambah kebutuhan untuk membayar biaya kos bulanan bagi mereka yang berasal dari luar kota. Sistem pencairan beasiswa yang dilakukan per triwulan membuat para penerima beasiswa tersebut harus menjalani pola hidup yang cukup memprihatinkan, termasuk pola makan dengan sangat hemat, agar bisa survive dalam perjuangan mereka menuntut ilmu untuk menjadi sarjana. Ancaman putus kuliah di tengah jalan pun ikut membayangi.

Fenomena tersebut di ataslah yang mendorong para alumni Fekon’83 Unpad berinisiatif menggalang dana antar mereka dan, belakangan, ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak lain untuk turut bersinergi bersama Almamater dalam membantu adik-adik mereka dari kalangan para penerima beasiswa Bidik Misi di Fekon Unpad yang sangat membutuhkan bantuan finansial agar dapat menyelesaikan studi mereka sesuai waktu yang telah ditentukan. Beasiswa “83 Berbagi” ini berupa pemberian dana tambahan bulanan senilai Rp.500,000 (limaratus ribu Rupiah) untuk setiap penerima beasiswa bidik misi yang berlangsung sampai semester delapan. Tahun 2016 lalu ‘83 Berbagi’ memberikan dukungan bagi sepuluh orang mahasiswa Fekon Unpad lintas angkatan dan tahun 2017 ini bertambah menjadi duabelas orang.

Bila pada aktifitas sosial terdahulu  masih mengandalkan donasi dari kalangan internal Angkatan 83, baik pribadi maupun instansi/perusahaan; maka tahun ini mereka berhasil mengajak alumni dari angkatan-angkatan lain plus perusahaan busana Muslim Elcorps yang memiliki  brand Elzatta dan Dauky untuk ikut berkontribusi.

“Kami dari Elcorps sangat senang dapat dilibatkan dalam kegiatan Beasiswa 83 Berbagi ini karena perusahaan kami memang memiliki program CSR bernama Educare yang bergerak di bidang pendidikan dengan program anak asuh dari jenjang SD dan sekarang ini, alhamdulillah,dengan kegiatan ini sampai ke jenjang perguruan tinggi juga.” Kata Ina Binandari, Executive Committee Head of Brand Strategy Elhijab, dalam sambutannya seraya menambahkan bahwa Elhijab juga membuka kesempatan  magang bagi para mahasiswa lintas studi.

Optimisme mewujudkan impian ... (dok WS)

Sementara itu Tia (21), mahasiswa Semester 6 penerima beasiswa gelombang pertama, mengungkapkan bahwa bantuan finansial yang diterimanya sejak tahun lalu tersebut berhasil menekan ketergantungannya pada kiriman biaya dari orangtua,”Alhamdulillah, sekarang saya bisa dibilang sudah bisa mencukupi kebutuhan untuk kuliah dengan beasiswa ini.”. Lain lagi dengan penerima beasiswa gelombang dua, Dona (22) yang kini duduk di Semester 8, dia berharap beasiswa ini dapat melancarkan proses penyusunan skripsinya hingga bisa lulus tepat waktu.

Saat ini Komunitas 83 Berbagi baru mampu memberikan beasiswa bagi 22 orang mahasiswa dan mereka berharap dapat memperbesar kuota mahasiswa penerima beasiswa di masa yang akan datang dan selanjutnya merealisasikan wacana edukatif lainnya, seperti membangun asrama bagi mahasiswa yang secara finanial kurang beruntung, pemberian beasiswa untuk jenjang S2/S3, program anak binaan dari jenjang TK-Perguruan Tinggi. Oleh karena itu mereka akan berusaha untuk dapat melibatkan lebih banyak lagi kalangan lintas profesi maupun latar untuk dapat bersinergi dalam aktifitas sosial edukatif mereka mendatang.

Semoga langkah  bersama ini bisa membantu para kawula muda meraih cita- cita mereka diawali dengan lulus Sarjana ( S1 ) tepat waktu dengan yudisium terbaik. Bagi Anda yang berminat untuk berkontribusi dapat langsung menghubungi Komunitas 83 Berbagi melalui email delapantiga.berbagi@gmail.com