Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menggosok Gigi, Menyenangkan Malaikat

3 Oktober 2010   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:46 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yuk,gosok gigi bersama-sama (Google.pic)

[caption id="" align="alignleft" width="448" caption="Yuk,gosok gigi bersama-sama (Google.pic)"][/caption] Rajin menggosok gigi alias bersiwak di era Rasul Saw ternyata bukan hanya sekedar menyehatkan, namun juga mampu melipat-gandakan nilai ibadah ritual seseorang. Hal itu dapat disimak dalam kutipan hadis berikut ini : ‘Wudhu itu sebagian dari iaman dan siwak (gosok gigi) itu sebagian dari wudhu, dan andaikan tiadak kuatir memberatkan pada umatku; niscaya kuwajibkan tiap-tiap (sebelum) shalat. Dan dua raka'at (shalat) yang dilakukan dengan bersiwak, lebih afdhal dari tujuhpuluh raka'at tanpa bersiwak.' (Diriwayatkan oleh Abullaits Assamarqandi dengan sanadnya dari Hassan bin Athiyah). Selain itu menggosok gigi juga memiliki kaitan dengan penilaian kualitas bacaan dalam shalat maupun tadarus Al-Qur'an yang diamanahkan Rabb pada para malaikatNya. Muhammad Yunus bin Abdus-Sattar dalam kitab Ainal Khasyi'una Fis Salati menuturkan hadis sebagai berikut : "Ali bin Abu Thalib r.a. meriwayatkan sabda Nabi Saw,'Sesungguhnya seorang hamba bila bersiwak kemudian melaksanakan shalat, maka seorang malaikat (menyertai) di belakangnya; lalu mendengarkan bacaan Al-Qur'an-nya dan mendekat. Atau (ikut) membaca bacaan yang sama dengan yang tengah dibaca oleh orang itu, dengan (cara) malaikat meletakkan mulutnya ke mulut hamba tersebut. Maka tiadalah suatu bacaan Al-Qur'an yang keluar dari mulutnya melainkan sesuatu itu berada di perut sang malaikat. Maka bersihkanlah mulut kamu sekalian untuk (saat akan) membaca Al-Qur'an." (HR Bazzar). Bayangkan perasaan malaikat yang harus menyertai (meletakkan mulutnya di mulut kita) saat shalat Subuh; bila kita bangun tidur, langsung berwudhu tanpa menggosok gigi sebelumnya, padahal semalam jengkol-petai atau makanan beraroma menyengat lainnya telah dijejalkan masuk ke dalam perut. Rasul Saw saat ditanya soal membersihkan gigi bersabda,'...Dan adapun membersihkan gigi dalam hal makan adalah (menghilangkan semaksimal mungkin sisa-sisa) dari makanan; bahwasanya tidak ada yang lebih [caption id="" align="alignright" width="348" caption="Gigi bersih menyenangkan malaikat,lho...(Google.pic)"][/caption] memberatkan bagi dua malaikat daripada melihat di antara gigi-gigi seseorang terselip (sisa-sisa) makanan sedangkan dia (orang itu) mengerjakan shalat.' (HR Ahmad). Jadi berbaik hatilah pada Raqib dan Atid yang selama duapuluh empat jam bersiaga di kanan-kiri kita melakukan pencatatan amal sepanjang hayat dikandung badan dengan menggosok gigi bersih-bersih sebelum berwudhu setiap kali akan menegakkan shalat. Faktor lain yang ditengarai memicu timbulnya bau busuk dalam rongga mulut adalah terganggunya sistem pencernaan makanan dan proses pembusukan pada gigi-gigi berlubang yang tidak dirawat semestinya. Meski tidak mampu menghilangkan secara sempurna pada kasus bau mulut akibat gangguan kesehatan ini, menggosok gigi setidaknya dapat meminimalkan ketajaman baunya untuk sementara waktu selama kita shalat atau membaca Al-Qur'an. [caption id="" align="alignleft" width="272" caption="...bersiwak sebelum shalat biasa dilakukan Nabi Saw...(Google.pic)"]

...bersiwak sebelum shalat biasa dilakukan Nabi Saw...(Google.pic)
...bersiwak sebelum shalat biasa dilakukan Nabi Saw...(Google.pic)
[/caption] Keutamaan lain dari aktifitas rajin menggosok gigi dikemukakan oleh Al-Qusyairy yang meriwayatkan tanpa sanad dari Abu Darda r.a.,'Wajib olehmu sekalian melakukan siwak. Maka sesungguhnya di dalam siwak ada 24 keutamaan. Yang paling utama adalah Allah memberi keridhaan, shalat dilipat-gandakan pahalanya menjadi 70 kali lipat, mewarisi kesehatan dan kekayaan, menyedapkan bau mulut, menguatkan gusi, menyembuhkan sakit kepala, menyembuhkan sakit kepala, menghilangkan sakit geraham, berjabat tangan dengan malaikat berkat sinar wajah dan cemerlang giginya.' Jadi jangan segan menabung pahala serta manfaat dengan sikat gigi dan odol kesayangan Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun