Mohon tunggu...
Sacha Duault
Sacha Duault Mohon Tunggu... Penulis - Sacha

Ibu dari 3 anak yg beranjak dewasa dan istri dari laki laki hebat, yang mengajarkan arti hidup sesungguhnya dengan cinta, respek dan kasih sayang. Tinggal di rumah hijau, di saint remy les chevreuse, perancis dan banyak menghabiskan waktunya dengan melukis dan menulis,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hutan Tak Bernama di New Zealand

18 April 2020   23:55 Diperbarui: 18 April 2020   23:56 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan turun tiba tiba, deras sekali. Tergopoh gopoh kami lari menyelamatkan diri sambil membawa apa yg bisa dibawa.  3 jam yang lalu kutempatkan diriku dengan nyaman di bawah pohon apel di belakang rumahku, untuk melukis.  udara begitu nyaman hingga kami putuskan tadi untuk makan siang di luar, di kebun. Semenjak Axel, anakku yang terakhir datang dari Mobtreal, Canada 3 minggu yang lalu, pekerjaanku sebagai juru masak berlipat dua kali. 

Menu siang dan malam sering kali berbeda. Aku tidak begitu suka berdiam lama di dapur sebenarnya, tapi membahagiakan orang orang tercinta dengan sesuatu yang ku olah sendiri, adalah sesuatu sekali.  Dan siang tadi, ku siapkan salade timun, shasimi salmon dan alvokat  sebagai pembuka. 

Oseng kentang, zuccini dan terong beserta ayam panggang untuk makanan utama, sedikit keju compte, dan buah jeruk mandarin untuk penutupnya. Suamiku Yves dan Axel lebih memilih es cream coklat yang dibeli kemarin.  Seperti yang sudah sudah, Axel akan menyiapkan kopi di cangkir kecil dan sekerat coklat buat menutup acara makan siang .

kembali ke kegiatan melukisku tadi sebelum hujan.
saat ini sedang kuselesaikan lukisan hutan di new zaeland yang photonya kudapatkan dari seorang teman lama yg ku temui dengan tidak sengaja di tempat kursus golf yg ku ikuti ( sebelum lock down ) dua bulan yang lalu.  Jean-Guy merupakan ayah dari teman sekelas Claudia ( anak'ku yang kedua ) di Smp. Pierre dan Claudia juga  berada di kelompok group teman yang sama . Pada masa masa itu, aku sering menghadiri rapat sekolah ( yang biasanya mulai jam 6 sore - dan pada jam begitu, suamiku belum sampai dirumah dari pekerjaannya ) . Di Perancis, setiap rapat disekolah..orang tua murid selalu duduk di bangku anaknya. Bisa ditebak, teman sebangku Claudia adalah Pierre, dan dari sanalah aku berkenalan dengan Jean-Guy yang akhirnya menjadi teman keluarga kami.

pada saat aku bertemu kembali di tempat yg sama, perbincangan kami tentunya berkisar mengenai anak anak yg sudah dewasa, dan keluarga masing masing. Dengan kebanggaan seorang ayah yang sangat menyentuh, di keluarkan photo  anaknya yang ke dua  Yann' yang saat ini tinggal di  new  zaeland  dan bekerja sebagai peneliti ilmiah. Mataku tiba tiba terpaku di salah satu photo hutan yg diperlihatkan kepadaku. Semua yang ada di photo itu begitu mengena di hatiku. Paduan warna, komposisi kayu, air, lumut, ranting dan bebatuan yang berserakan.  Sebelum berpisah ke kelas masing masing, kuberanikan diriku untuk meminta photo itu. Dengan gayanya yang khas, Jean-Guy menjawab :  mais oui bien sr, Sacha !!!

Hutan tak bernama di New Zaeland itu sudah berpindah di kanvas berukuran 50 x 90 cm. Sejauh ini, aku suka dengan hasil kerjaku ( dan percayalah, tidak selalu aku mempunyai perasaan ini di setiap pekerjaan yang kulakukan ) .  Masih kuperlukan kira kira 2 minggu sebelum akhirnya bisa ku tanda tangani namaku disudut kanan bawah, beserta tanggal dan tahunnya.  Dan Jean-Guy akan mendapatkan  copy'nya dengan kartu ucapan terima kasih.

saint remy, 18 April 2020
18.34 sore

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun