Mohon tunggu...
Sabti Yuliani
Sabti Yuliani Mohon Tunggu... -

Diam bukanlah jawaban untuk membuat perubahan, Kemenangan bukan jaminan dapat merubah keadaan. Tetapi hanya keyakinan, ketulusan dan kekuatan hati nurani yang dapat menghasilkan "Kemenangan Untuk Perubahan"

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jakarta-Menggantungkan Hati, Menggapai Asa

14 Juni 2013   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:01 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terik matahari yang memanggang tubuhku dan disertai dengan suara klakson yang memekakan telingaku. Ribuan kendaraan berbaris, parkir di pinggiran jalan sembarangan tempat. Bentak dan gerutu sesekali telontar dari pengemudi yang merasa jatahnya diambil alih angkot yang kejar setoran atau sepeda motor yang memanfaatkan celah sempit. Dalam situasi inilah warga yang tinggal di Ibukota berkutat dan ini adalah menu sehari-hari saya, yang harus merelakan waktu habis di jalan. Tapi lain dari itu semua di Ibukota negara inilah saya menggantungkan hidup dan saya menggantungkan rezeki saya.

Menurutku Jakarta adalah kota yang begitu sangat Indah. Siapa yang tidak tau kota Jakarta, ibu kota negara kita. Tempat orang mencari pekerjaan, tempat orang melangsungkan kehidupanya dan tempat yang diidolakan oleh banyak para perantau, bercampur aduk dari berbagai suku dan budaya dari seluruh Indonesia. Walaupun Jakarta telah padat, setiap tahun jutaan orang dengan berbagai skill dan keahlian, dengan berbagai level pendidikan, datang menambah beban kota Jakarta.  Ya, Jakarta menjanjikan banyak hal; uang, karier, kesenangan, dan juga gengsi. Ada banyak orang yang meraih kesuksesan dan impiannya di sana, tapi banyak juga orang yang kemudian “tersesat” dalam “janji manis” kota Jakarta. Oleh karenanya, tidak salah kalau banyak orang bilang “kejamnya Ibu kota lebih  kejam dari pada Ibu tiri”.

Semangat dan Bersyukur adalah dua teman yang menemani saya menjalani hari-hari di kota yang bernama JAKARTA ini. Ya Bersyukur, Bersyukur atas rezeki yang dikaruniakan Allah SWT di Ibukota negaraku ini. Dan Semangat, Semangat untuk bersaing dan bekerja keras karena menurut saya itulah ciri khas dari pergulatan hidup manusia yang menaruh harapan dan mimpi-mimpi indahnya di Ibukota ini karena begitu dahsyat dan kerasnya perjuangan hidup antarmanusia disini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun