Mohon tunggu...
Sabrul Jamil
Sabrul Jamil Mohon Tunggu... Editor - Berusaha Selalu dan jangan Pantang Menyerah

Indonesia, Sulawesi Tenggara

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kisah "Bapak Sujiyo" yang Mencari Secercah Rupiah dari Berjualan Kopi di Malioboro

12 Januari 2022   14:44 Diperbarui: 12 Januari 2022   14:46 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Pribadio Bapak sejiyo sedang menjual kopi di Malioboro, Selasa (14/12)

Bapak sejiyo mengatakan, dari penghasilan yang didapatkan setiap harinya, 50 ribu atau 40 ribu yang didapatkan dia sisihkan 15 ribu untuk membayar kos nya setiap bulan nya dengan harga 400 ribu rupiah. Tetapi sebenarnya dia memiliki rumah di cebongan yang di mana anak dan istri nya tinggal, ya mungkin setiap minggu saya balik ke rumah mas lihat istri dan anak juga. Ungkap bpk sujito.

Dengan hanya berjualan kopi ini, tetapi sudah bisa menafkahi keluarganya. Meskipun mengorbankan waktu tuanya untuk istrahat di rumah seperti orang tua yang lain.

"ya Namanya keadaan mas harus berjualan kopi, yang penting bersyukur saja," ungkapnya.

Malam jalan malioboro yang semakin dingin, menunjukkan waktu sudah semakin larut, tanda jam pulang sudah hampir dekat. Namun siapa yang tidak tahu malioboro, justru semakin malam akan semakin ramai orang-orang berdatangan jalan-jalan ke malioboro tetapi karena pandemic tokoh2 sudah diminta untuk tutup pada jam 21.00. meskipun malam, dia masih semangat dalam menjualkan kopinya. Seperti penjual kopi pada umum-nya bpk sujito pun menyelingih waktu berjualanya sembari berkumpul bercerita sesama pedagang Asongan malioboro, terkadang mengambil sebatang rokok sembari mengombrol Bersama teman dengan profesi yang sama. Sedikit senyuman dengan celoteh logat jawa kental Bersama teman seprofesinya sudah bisa menghibur bpk sujito dari capeknya berjualan kopi seharian ini.

Meskipun hanya berjualan kopi, keuntungan yang didapatkan bisa mencapai seratus ribu dalam sehari, kalau dihitung dalam sebulan bisa mencapai 3 Juta Rupiah.

"keuntungan Sebelum pandemic ya mas sehari 100 ribu, jadi sebulan bisa 3 Juta. Tapi karena pandemic ini saya hanya mendapat 2,5 Juta sebulan-nya," Tuturnya.

Dari keuntungan yang didapatkan ini alhamdulillah bisa membayar kos, dan biaya hidup anak istri dalam sebulan-nya. Yang penting saya selalu sehat terus mas, rezeki sudah ada gusti allah yang atur kita hanya berusaha saja, yang penting kerja dan jangan lupa sholat itu kuncinya. Tutur bapak-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun