Mohon tunggu...
sabrina wulandari
sabrina wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang aktif dikegiatan kampus, organiasai, kegiatan pengabdian masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Musim Hujan Datang, Waspadai Demam Berdarah dengan PSN

19 Oktober 2024   13:45 Diperbarui: 19 Oktober 2024   13:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan PSN di Pedurungan Tengah/dok. pri

Semarang sebentar lagi akan  memasuki musim penghujan, beberapa hari ini telah mengalami hujan. Selain banjir, satu hal lain yang patut diwaspadai menjelang musim penghujan  adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pada musim hujan kasus DBD biasanya meningkat, karena populasi nyamuk akan meningkat, telur nyamuk yang belum menetas akan menetas Ketika habitat perkembangbiakannya mulai tergenang air hujan. Hal ini yang menyebabkan peningkatan penularan penyakit DBD.   Kota Semarang , tidak terkecuali Pedurungan Tengah masih merupakan wilayah endemis  penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Albocpitus bisa menyerang siapa saja dari berbagai usia yang dapat berujung kematian jika tidak tertangani dengan baik.

Upaya preventif yang masih relevan mengatasi DBD adalah Pembrantasan Sarang Nyamuk ( PSN ), dengan terus mengedukasi seluruh warga masyarakat untuk melakukan PSN dan kegiatan 3M Plus : Menguras, Menutup dan Mengubur.  Menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekasplus mencegah keberadaan sarang nyamuk disekitar kita. Fogging tidak dianjurkan karena mempunyai dampak kurang baik dan hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik jentiknya tidak terbunuh, sangat  potensial berkembang biak dan menjadi penyebar virus dengue penyebab penyakit DBD.

Upaya menggerakkan warga berkegiatan PSN dan Pemantauan Jentik Nyamuk, dilakukan oleh Civitas Akademika Analis Kesehatan Poltekkes Semarang, berkolaborasi dengan Para Jumantik (Juru Pemantau Jentik nyamuk) , Kader Kesehatan dan warga Kelurahan Pedurungan Tengah .Kegiatannya antara lain : Pada Jumat 18 Oktober 2024 melakukan kegiatan PSN bersama , pemantauan jentik nyamuk di tempat-tempat potensial untuk berkembangnya nyamuk DBD,  melaksanakan edukasi ke seluruh warga RW, tentang pentingnya PSN dan bahaya DBD, menggerakan kegiatan 3M, melaporkan hasil pemantauan jentik nyamuk ke koordinator Jumantik Kelurahan Pedurungan Tengah guna bahan pemetaan kondisi sebaran jentik nyamuk, sebagai dasar tindak lanjut kegiatan berikutnya.  Kegiatan ini dilakukan dari rumah ke rumah warga di Wilayah RW XIV Pedurungan Tengah.

Kegiatan optimalisasi PSN dan Pemantauan Jentik nyamuk, diawali pada  tanggal 12 September 2024 melalui kegiatan Sarasehan Diskusi diikuti oleh  Jumantik , Kader Kesehatan, Penaggung Jawab Kesehatan tingkat Kelurahan, Jumantik Mahaiswa Analis Kesehatan, Dosen dan Staf Analis Kesehatan .  Sarasehan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi, menyatukan tekad dan menggelorakan semangat dalam mengoptimalkan kegiatan PSN dan Pemantauan Jentik Nyamuk di Kelurahan Pedurungan Tengah, mengingat mereka semua adalah motor penggerak, motivator untuk suksesnya kegiatan PSN dan Pemantauan Jentik Nyamuk sebagai upaya mewujudkan wilayahnya Bebas Jentik Nyamuk. Kegiatan lanjutannya adalah kegiatan PSN dan pemantauan Jentik nyamuk serentak bergilir di setiap RW  setiap hari Jumat pagi, diawali di RW IX pada tanggal 13 September 2024

Gerakan PSN  dan Pemantauan Jentik Nyamuk rutin, diharapkan dapat menjadi upaya preventif mencegah berjangkitnya DBD di wilayah Kelurahan Pedurungan Tengah , terutama menjelang musim hujan ini, yang biasanya kasus DBD meningkat , dapat di tekan bahkan dieliminasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun