Mohon tunggu...
Sabrina Septy Aulia
Sabrina Septy Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Sabrina Septy Aulia, saya suka Ayam geprek, es teh manis. saya juga suka tidur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peradaban Islam

12 Desember 2024   23:40 Diperbarui: 12 Desember 2024   23:46 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah SEJARAH PERADABAN ISLAM dengan dosen pengampu Dr.H.Syaeful Bahri,S.Ag,MM,CHCM.

Peradaban Islam pada Masa Nabi Muhammad SAW

     Peradaban Islam pada masa Nabi Muhammad SAW (570-632 M) adalah periode yang sangat penting dalam sejarah umat manusia, di mana ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad mengubah masyarakat Arab yang sebelumnya terbelakang menjadi masyarakat yang maju dan beradab. Berikut adalah beberapa aspek kunci dari peradaban ini:


1. Awal Kenabian dan Penyebaran Islam

Nabi Muhammad menerima wahyu pertamanya pada usia 40 tahun di Gua Hira. Wahyu ini menandai awal penyebaran Islam, yang diawali dengan dakwah secara diam-diam kepada keluarga dan sahabat, sebelum berkembang menjadi dakwah terbuka di Mekkah. Meskipun menghadapi penentangan keras dari kaum Quraisy, beliau tetap teguh dalam menyebarkan ajaran Islam

 

2. Hijrah ke Madinah

Pada tahun 622 M, Nabi Muhammad dan pengikutnya melakukan hijrah ke Madinah untuk menghindari persekusi dari kaum Quraisy. Peristiwa ini tidak hanya menandai awal kalender Islam tetapi juga menjadi titik balik dalam pembentukan masyarakat Islam yang berdasarkan prinsip keadilan dan persaudaraan. Di Madinah, Nabi Muhammad berhasil menyusun Piagam Madinah, yang mengatur hak dan kewajiban semua warga, termasuk non-Muslim


3. Pembangunan Masjid Nabawi

Salah satu langkah strategis Nabi Muhammad di Madinah adalah pembangunan Masjid Nabawi. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pendidikan, pemerintahan, dan diskusi komunitas. Di sinilah banyak keputusan penting diambil, termasuk pemilihan pemimpin dan pengaturan urusan umat


4. Penyelesaian Perselisihan Sosial

Kepemimpinan Nabi Muhammad juga terlihat dalam kemampuannya menyelesaikan konflik sosial, seperti peristiwa pengangkatan Hajar Aswad saat perbaikan Ka'bah. Dengan kebijaksanaan, beliau berhasil meredakan perselisihan antar suku dengan cara yang adil dan inklusif

 

5. Penaklukan Mekkah dan Warisan

Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad memimpin penaklukan Mekkah tanpa pertumpahan darah yang signifikan. Ini menandai kemenangan besar bagi umat Islam dan memperkuat posisi mereka di Jazirah Arab. Setelah penaklukan ini, beliau terus menyebarkan ajaran Islam hingga wafatnya pada tahun 632 M

 

6. Dampak Sosial dan Moral

Peradaban Islam yang dibangun oleh Nabi Muhammad membawa perubahan sosial yang mendasar, mengubah masyarakat dari kondisi amoral menjadi lebih beradab dengan nilai-nilai moralitas yang tinggi. Beliau berhasil menghapus paham primordialisme kesukuan dan menyatukan berbagai suku di bawah satu agama



Peradaban Islam Pada Masa Bani Umayyah

     Pada masa Bani Umayyah, peradaban Islam mencapai kemajuan pesat yang berdampak luas pada berbagai bidang kehidupan. Dari aspek politik, budaya, hingga ilmu pengetahuan, kekuasaan Bani Umayyah berhasil membangun fondasi kokoh yang memperkuat peran Islam di panggung dunia. Berikut adalah beberapa kemajuan peradaban Islam yang terjadi pada masa Bani Umayyah.


1. Pembentukan Lembaga Pemerintahan

Diwanul Hijabah: Lembaga ini bertugas memberikan pengawalan khusus kepada khalifah.

Diwanul Khatam: Berfungsi sebagai pencatat semua aturan dan keputusan yang dikeluarkan oleh khalifah.Diwanul Barid: Merupakan departemen pos dan transportasi yang mengelola pos-pos perjalanan dan menyediakan transportasi dengan kuda.

Shahibul Kharraj: Lembaga pemungut pajak yang bertanggung jawab mengelola penerimaan negara dari pajak.


2. Kemajuan dalam Seni Sastra

Masa ini menyaksikan peningkatan besar dalam bidang sastra. Banyak tokoh sastrawan seperti Umar bin Abi Rabi'ah, Tuwais, dan Ibnu Suraih muncul dan berpengaruh. Sibawaih, seorang pakar tata bahasa Arab, menghasilkan karya berjudul Al-Kitab yang menjadi rujukan utama dalam pengembangan ilmu nahwu.


3. Pencapaian Arsitektur

Dinasti Umayyah menghasilkan berbagai bangunan monumental yang terinspirasi dari arsitektur Romawi, Persia, dan Arab, termasuk Masjid Damaskus dan Masjid Agung Kordoba yang dikenal dengan keindahan batu pualamnya.


4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Pengembangan bahasa Arab: Bahasa Arab dijadikan bahasa resmi pemerintahan, menggantikan bahasa Romawi dan Persia di wilayah kekuasaan Bani Umayyah, memperkuat persatuan melalui bahasa.

Marbad, Pusat Kegiatan Ilmu dan Budaya: Sebuah pusat ilmu dan budaya di Damaskus tempat para cendekiawan, penyair, dan filosof berkumpul, menjadikan kota ini pusat intelektual dengan sebutan ukadz bagi dunia Islam.


Peradaban Islam pada Masa Dinasti Abbasiyah

     Dinasti Abbasiyah, yang didirikan pada tahun 750 M oleh Abu al-Abbas al-Saffah, merupakan salah satu periode paling penting dalam sejarah peradaban Islam. Dinasti ini dikenal karena kemajuan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, budaya, dan ekonomi. Masa kejayaan Abbasiyah berlangsung hingga abad ke-9 dan ke-10, terutama di bawah kepemimpinan khalifah seperti Harun al-Rasyid dan al-Ma'mun.


1. Pusat Peradaban: Baghdad 

Baghdad, yang didirikan oleh khalifah al-Mansur pada tahun 762 M, menjadi pusat intelektual dan budaya dunia Islam. Kota ini menarik perhatian banyak ilmuwan dan cendekiawan dari berbagai bangsa, termasuk Arab, Persia, Yunani, dan India. Atmosfer pengetahuan di Baghdad mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan sastra yang pesat


2. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan   

Masa pemerintahan Abbasiyah ditandai dengan kemajuan luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan. Penerjemahan karya-karya ilmiah dari bahasa Yunani dan bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab menjadi salah satu fokus utama. Ini menciptakan fondasi bagi pengembangan berbagai disiplin ilmu seperti matematika, astronomi, kedokteran, dan filsafat.

Lembaga pendidikan juga berkembang pesat. Perpustakaan besar seperti Bayt al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) didirikan untuk mendukung studi dan penelitian. Di sini, para ilmuwan tidak hanya membaca tetapi juga berdiskusi dan berkolaborasi dalam penelitian.
Pendidikan menjadi sangat penting dalam masyarakat Abbasiyah, dengan berbagai institusi yang menyediakan pelatihan dalam bidang agama dan sains
 
3. Ekonomi dan Sosial 

Kekayaan ekonomi pada masa Abbasiyah sangat mendukung kemajuan peradaban. Perdagangan yang aktif antara Timur dan Barat, serta pertanian yang produktif, memberikan sumber daya yang cukup untuk mendanai proyek-proyek ilmiah dan budaya. Masyarakat dibagi menjadi dua kelompok: kelompok khusus (khalifah dan bangsawan) dan kelompok umum (seniman, ulama, pedagang, dan petani) yang berkontribusi pada kehidupan sosial yang dinamis

4. Warisan Budaya 

Warisan budaya dari Dinasti Abbasiyah sangat kaya. Selain kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, seni arsitektur juga berkembang dengan pesat. Bangunan-bangunan megah seperti masjid dan istana dibangun dengan gaya arsitektur yang unik. Sastra juga mengalami perkembangan dengan munculnya karya-karya puisi dan prosa yang berpengaruh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun