Mimpi besar kita, yaitu Indonesia Emas 2045, membutuhkan banyak sekali instrumen untuk mencapainya. Salah satu hal penting yang harus ada untuk meraih nawacita tersebut adalah keterlibatan generasi muda. Bangsa ini sudah banyak melahirkan anak-anak muda yang begitu kompeten dalam bidangnya masing-masing. Hal itu tentunya harus mampu dimanfaatkan.
Lebih dari itu, memang perlu program jangka panjang yang sekiranya mampu untuk memupuk generasi muda kita supaya lebih banyak lagi yang menjadi expertise dalam banyak bidang. Jika hal ini betul-betul dimanfaatkan, maka bukan hanya untuk Indonesia Emas 2045 yang akan bisa kita raih, tetapi kemajuan berkala dari Indonesia ke depannya juga akan perlahan-lahan terlaksana.
Dalam rangka itu, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang saat ini menjadi pasangan paling potensial untuk menjadi pemimpin Indonesia berikutnya menggantikan Presiden Joko Widodo, menargetkan keterlibatan generasi muda dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Sosok Gibran yang juga dianggap sebagai representasi anak muda dalam pemerintahan Indonesia, dianggap mampu untuk melihat bagaimana perspektif anak muda dalam mewarnai proses pembangunan di Indonesia ke depannya.
Potensi Generasi Muda
Sikap tegas yang ditunjukkan oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam merangkul generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk diperbincangkan. Sebagai paslon capres-cawapres yang paling banyak mendulang suara dalam Pemilu 2024 kemarin, langkah mereka dalam menggalang dukungan serta menginspirasi generasi muda memang memiliki dampak yang signifikan dalam arah pembangunan bangsa ke depan.
Kita harus cermati bahwa generasi muda merupakan salah satu aset terbesar Indonesia dalam mencapai cita-cita besar seperti Indonesia Emas 2045. Prabowo dan Gibran telah menunjukkan kesadaran akan hal ini dengan berbagai langkah yang mereka ambil. Salah satunya adalah dengan memberikan perhatian yang lebih pada aspirasi dan kebutuhan generasi muda melalui dialog, pembinaan, dan pemberian peluang.
Sikap tegas dan relevan ini harus dinilai sebagai bentuk keberanian mereka dalam mengambil keputusan dan menegakkan prinsip bisa menjadi pendorong bagi generasi muda untuk berani menghadapi tantangan dan mengambil peran dalam pembangunan bangsa. Sikap ini didasari oleh nilai-nilai seperti keterbukaan, inklusivitas, dan keadilan. Hal ini dikarenakan generasi muda Indonesia terdiri dari beragam latar belakang, ideologi, dan aspirasi. Oleh karena itu, upaya untuk merangkul mereka haruslah bersifat inklusif dan mengakomodasi keragaman tersebut.
Sikap ini harus melahirkan program yang nantinya berkelanjutan. Langkah-langkah yang diambil oleh Prabowo dan Gibran dalam merangkul generasi muda haruslah terintegrasi dengan kebijakan dan program pembangunan jangka panjang yang berkelanjutan. Hal ini akan memastikan bahwa semangat dan energi yang diinvestasikan dalam pembinaan generasi muda tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga berdampak nyata dalam mencapai tujuan Indonesia Emas 2045.
Dalam konteks ini, maka kerjasama antara pihak pemerintah, masyarakat secara luas, serta lembaga-lembaga non-pemerintah harus terjalin dengan rapi. Prabowo dan Gibran sebagai tokoh publik dapat menjadi katalisator dalam memfasilitasi kerja sama lintas sektor untuk meningkatkan peran dan kontribusi generasi muda dalam pembangunan bangsa.
Secara keseluruhan, sikap tegas Prabowo dan Gibran dalam merangkul generasi muda untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 memiliki potensi yang besar untuk memberikan dorongan positif dalam pembangunan bangsa, sehingga upaya tersebut dapat memberikan dampak yang maksimal dan berkelanjutan bagi Indonesia.
