Salah satu yang harus diuji dari karakter pemimpin adalah kepeduliannya terhadap masyarakat yang dipimpinnya; keberpihakannya pada masyarakat yang membutuhkannya. Dan sikap ini, kita lihat dari sosok pemuda yang juga menjadi Walikota Solo bernama Gibran Rakabuming Raka. Selama menjabat, ia telah melakukan ragam terobosan yang manfaatnya jelas dirasakan oleh segenap warga Solo. Hal ini makin nampak apabila kita melihat contoh kasus pada upaya digitalisasi pasar tradisional di Kota Solo.
Gibran telah menciptakan terobosan yang sangat berarti dengan mendigitalisasi pasar tradisional dan UMKM di Kota Solo. Langkah ini menandakan kebijakan yang berorientasi pada masa depan dan mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan ekonomi lokal serta kesejahteraan pelaku UMKM. Kebijakan ini juga memperlihatkan kepada kita tentang kematangan seorang Gibran dalam melihat hal-hal yang dibutuhkan oleh masyarakat Solo hari ini, dan tentunya di kemudian hari.
Untuk Para Pelaku UMKM
Salah satu langkah utama yang patut diapresiasi adalah digitalisasi pasar tradisional di Kota Solo. Walikota Gibran memahami bahwa pasar tradisional memiliki peran sentral dalam perekonomian lokal, dan dengan mendigitalisasi pasar tersebut, ia tidak hanya menjaga keberlanjutan tradisi, tetapi juga meningkatkan daya saing dan kesejahteraan para pedagang.
Melalui digitalisasi pasar tradisional, para pedagang dapat memperluas jangkauan pasar mereka secara online, menjangkau konsumen yang lebih luas, bahkan di luar wilayah geografis fisik pasar tradisional itu sendiri. Hal ini menciptakan peluang bagi pedagang untuk meningkatkan volume penjualan dan pendapatan mereka. Selain itu, konsumen juga merasakan manfaat dengan akses yang lebih mudah ke berbagai produk dan harga yang lebih kompetitif.
Gibran Rakabuming Raka juga melibatkan pelaku UMKM dalam inisiatif digitalisasi ini. Program pelatihan dan pendampingan teknis diberikan kepada para pelaku UMKM untuk membantu mereka mengadopsi teknologi dan memanfaatkannya dalam kegiatan bisnis mereka. Ini tidak hanya membantu UMKM untuk bersaing di pasar digital, tetapi juga meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional mereka.
Selain itu, Walikota Solo aktif dalam membentuk kerja sama dengan platform e-commerce dan penyedia layanan keuangan digital. Ini menciptakan ekosistem yang mendukung para pelaku UMKM dalam hal pemasaran, distribusi, dan pengelolaan keuangan mereka. Dengan adanya dukungan ini, UMKM memiliki akses yang lebih baik ke pasar nasional dan bahkan internasional.
Meskipun langkah-langkah ini sangat positif, tentu ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah memastikan bahwa digitalisasi ini bersifat inklusif dan tidak meninggalkan pedagang atau UMKM yang mungkin masih terbatas dalam hal akses teknologi. Walikota Solo perlu terus berupaya untuk memastikan bahwa semua pihak dapat ikut serta dalam revolusi digital ini.
Dengan mendigitalisasi pasar tradisional dan UMKM, Walikota Solo memberikan contoh konkret tentang bagaimana pemerintah daerah dapat menjadi katalisator dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Inisiatif ini tidak hanya menghadirkan keberlanjutan tradisi lokal, tetapi juga membuka peluang baru dan memakmurkan masyarakat. Solo dapat menjadi model bagi kota-kota lain yang ingin menjalankan strategi serupa untuk meningkatkan daya saing dan kesejahteraan pelaku UMKM di era digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H