Agenda "Ekonomi Biru" yang termaktub dalam visi-misi pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada kontestasi Pilpres 2024 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, menunjukkan keseriusan mereka dalam mendorong ekonomi kelautan di Indonesia.
Program yang salah satunya adalah ingin berfokus pada peningkatan akses keuangan, terutama Kredit Usaha Rakyat (KUR) di sektor perikanan dan kemaritiman, menunjukkan betapa  kesadaran Prabowo-Gibran akan potensi ekonomi yang dimiliki oleh sumber daya laut.
Pendekatan ini memiliki potensi besar untuk mendiversifikasi perekonomian, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan secara keseluruhan memajukan sektor kelautan di Indonesia. Sehingga hal ini tidak hanya perlu kita dorong, melainkan perlu untuk kita tinjau sejauh mana efek positif atau manfaat yang nantinya akan diberikan.
Kemajuan Potensi Maritim
Ada alasan logis mengapa salah satu hal yang disasar adalah sektor keungan. Dengan meningkatkan akses keuangan, terutama melalui KUR, hal itu dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menggerakkan ekonomi kelautan. Sebagian besar pelaku usaha di sektor perikanan dan kemaritiman, terutama yang berskala kecil dan mikro, sering menghadapi kendala dalam mendapatkan pembiayaan. Ini disadari oleh Prabowo-Gibran. Sehingga, dengan memperluas akses ke KUR, pelaku usaha kecil dapat lebih mudah memperoleh modal untuk pengembangan usaha, pembelian peralatan, dan peningkatan kapasitas produksi.
Langkah ini juga sejalan dengan prinsip inklusivitas, di mana seluruh lapisan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap sumber daya ekonomi. Meningkatkan inklusi keuangan di sektor kelautan dapat membantu mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah pesisir dan daratan. Dengan memberikan peluang yang setara, diharapkan masyarakat pesisir dapat merasakan dampak positif dari pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan oleh sektor kelautan.
Selain itu, program ini juga dapat membuka peluang baru untuk inovasi dan teknologi di sektor kelautan. Dengan pembiayaan yang lebih mudah diakses, pelaku usaha dapat lebih fleksibel dalam mencoba dan mengadopsi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ini termasuk penerapan teknologi informatika untuk penelusuran jejak produk perikanan, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, dan peningkatan dalam rantai pasokan produk kelautan.
Tentu saja diperlukan langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa dana KUR dialokasikan secara tepat sasaran dan digunakan dengan efisien. Mekanisme pemantauan dan evaluasi yang ketat diperlukan untuk memastikan bahwa dana tersebut tidak disalahgunakan dan benar-benar memberikan dampak positif pada pengembangan sektor kelautan.
Penting pula untuk melibatkan pihak swasta dan lembaga keuangan dalam pelaksanaan program ini. Kerjasama yang baik antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha akan memperkuat infrastruktur keuangan dan memastikan bahwa program ini berjalan secara berkelanjutan.
Dalam jangka panjang, dukungan terhadap ekonomi kelautan melalui program "Ekonomi Biru" tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga berpotensi meningkatkan keberlanjutan lingkungan. Dengan memastikan bahwa pelaku usaha di sektor kelautan dapat mengakses sumber daya keuangan dengan lebih mudah, dapat diharapkan bahwa mereka akan memiliki insentif untuk menerapkan praktik-praktik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H