Mohon tunggu...
Sabrina Safira
Sabrina Safira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menempuh pendidikan S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Wonderland: AI Menggantikan yang Kita Sayang

10 September 2024   11:14 Diperbarui: 10 September 2024   11:36 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Wonderland, film Korea Selatan yang dirilis pada awal bulan di tahun 2024, membawa kisah haru dengan perpaduan AI (artificial intelligence). Orang tersayang yang kita rindukan ataupun sudah berpulang dapat kita lihat lagi, seakan mereka masih berada di sisi kita, meskipun di dunia yang berbeda.

AI menjadi program dari Wonderland

Menceritakan dua kekasih yang terpisah oleh keadaan, Park Bo-gum sebagai Tae-Joo mengalami koma, menjadikan Jeong-In yang diperankan oleh Bae Suzy pergi mengunjungi perusahaan Wonderland. Untuk menciptakan Tae-joo berada dalam genggamannya sebagai seorang astronot.

Cinta Ibu Sepanjang Masa

Seorang nenek yang menggunakan jasa dari Wonderland untuk menciptakan anak perempuannya kembali agar ia dan cucunya tidak merasakan kesepian. Tang Wei sebagai Bai Li hidup sebagai arkeolog yang merupakan cita-citanya sejak kecil, secara tak terduga ia sadar bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia nyata dan hanya sebuah program. Ia berusaha memecah program dari Wonderland dengan menerjang badai agar dapat bertemu dengan ibu serta anaknya.

Pembawaan Wonderland yang Tergolong Fresh

Wonderland membungkus cerita yang haru antara kasih sayang kedua pasangan maupun cinta ibu kepada anaknya dengan visualisasi yang modern.

Utopian dalam Kehidupan

Film dengan genre fiksi ini memberikan dampak besar terhadap ekspektasi banyak orang mengenai teknologi yang mungkin dapat menjadi kekhawatiran bagi eksistensi manusia di masa mendatang.

Simbolisme Wonderland

Mengingatkan para penonton untuk menciptakan wonderland-nya sendiri di kehidupan nyata bersama orang terkasih, sebelum hal yang selalu menjadi ketakutan bagi kita untuk bayangkan akhirnya terjadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun