Mohon tunggu...
Sabrina Qurrota
Sabrina Qurrota Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Peran Ahli Gizi menuju Indonesia Emas 2025

31 Desember 2024   16:26 Diperbarui: 31 Desember 2024   16:26 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ahli gizi, bagi sebagian masyarakat profesi Kesehatan ini terdengar asing karena tenaga kesehatan dan tenaga medis yang sering didengar seperti dokter, perawat, maupun bidan bahkan banyak yang mengira bahwa ahli gizi dan dokter gizi adalah profesi yang sama. Walaupun kedua profesi tersebut berhubungan dengan gizi tapi keduanya berfokus pada hal yang berbeda. Ahli gizi berfokus untuk membantu menentukan pola makan serta memberikan edukasi seputar gizi dan membantu pasien menjalankan pola makan yang di tentukan. Sedangkan dokter gizi berfokus pada menangani dan memperbaiki status gizi pada pasien, dalah satu caranya adalah dengan terapi.

Ahli gizi memiliki wewenang untuk membantu memeriksa kondisi pasien, mulai dari riwayat medis, pola makan, pola olahraga, hingga pola konsumsi obat-obatan. Ahli gizi juga akan membantu untuk merencakan, memberikan konsultasi, dan mengevaluasi pola makan yang telah ditentukan. Pada saat ini, ahli gizi adalah salah satu profesi yang diminati oleh banyak orang, dikarenakan memiliki lapang pekerjaan yang luas dan terbagi dalam beberapa bidang seperti gizi klinis, gizi olahraga, dan gizi industri. Mereka juga terlibat dalam pendidikan, riset, pemasaran produk gizi, kegiatan wirausaha, serta berkolaborasi dengan tim kesehatan dan lintas sektoral.

Pada Puskesmas Mulyorejo, Surabaya, peran utama ahli gizi adalah melakukan perhitungan nutrisi makanan pada pasien serta melakukan quality control pada makanan yang akan dikonsumsi pasien. Ahli gizi juga memainkan peran dalam konseling status gizi terhadap pasien, terutama pasien dengan penyakit tertentu. Membantu dalan mengetahui pentingnya nutrisi dalam kesehatan, menganalisis faktor penyebab penyakit yang terkait dengan gangguan gizi, dan memberi edukasi mengenai betapa besar pengaruh makanan yang dikonsumsi sehari-hari merupakan beberapa contoh dari tugas ahli gizi.

Poli ahli gizi di Puskesmas Mulyorejo itu sendiri terletak di lantai 2 yang dimana sekeliling poli tersebut terdapat banner yang berhubungan dengan gizi, seperti contohnya adalah edukasi cara mencegah stunting. Dengan adanya banner tersebut pasien yang datang ke poli gizi dapat membaca dan mendapatkan pengetahuan, dan hal ini juga dapat memudahkan pasien untuk menemukan letak poli ahli gizi ketika berkunjung.

Referensi :

Zulfiani, E., & Fuadah, L. L. (2024). Peran Gizi dan Ahli Gizi Dalam Upaya Pembangunan Nasional Di Indonesia. Jurnal Sehat Indonesia (JUSINDO), 6(01), 211-217.

Penggalih, M. H. S. T., Trisnantoro, L., Sofro, Z. M., Kusuma, M. T. P. L., Nirmala Dewinta, M. C., Niamilah, I., ... & Susila, E. N. (2021). Analisis kebijakan penempatan ahli gizi sebagai tenaga keolahragaan Indonesia. Jurnal Keolahragaan, 9(2), 178-192.

Tejoyuwono, A. A. T., Sudargo, T., & Padmawati, R. S. (2011). Persepsi mahasiswa Program Studi Gizi Kesehatan terhadap citra tubuh ahli gizi. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 8(1), 42-49.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun