Mohon tunggu...
Sabrina Maharani Ichsan
Sabrina Maharani Ichsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Hasanuddin

Saya Sabrina Maharani Ichsan merupakan mahasiswa Universitas Hasanuddin program studi Ilmu Gizi. Saya memiliki kepribadian yang easy-going dan suka membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pentingnya Tablet Tambah Darah (TTD) Pada Remaja Putri

22 Mei 2022   17:42 Diperbarui: 22 Mei 2022   17:47 2862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Pada masa tersebut terjadi pertumbuhan dan perkembangan  hormonal, fisiologis, psikologis, maupun sosiologis (Abrori & Qurbaniah, 2017). Perubahan fisiologi yang dialami remaja putri salah satunya adalah berfungsinya organ reproduksi seperti terjadinya peristiwa menstruasi. Menstruasi terjadi secara alami dan merupakan bagian dari proses organ reproduksi wanita untuk mempersiapkan kehamilan pada waktu mendatang nantinya. 

Siklus menstruasi merupakan proses keluarnya darah dari dinding rahim akibat luruhnya lapisan dinding bagian dalam yang mengandung pembuluh darah, karena sel telur yang tidak dibuahi dan terjadi setiap bulannya pada wanita.  Kehilangan darah selama menstruasi memiliki arti bahwa zat besi yang terkandung dalam darah akan ikut hilang. Meningkatnya kebutuhan bila diiringi kurangnya asupan zat besi dapat mengakibatkan remaja putri rawan terhadap rendahnya kadar haemoglobin (Krummer et al, 2006).

Anemia merupakan suatu keadaan dimana terjadinya penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit, dan jumlah sel darah merah di bawah nilai normal. Anemia disebabkan oleh kekurangan zat gizi makro (protein) dan zat gizi mikro terutama zat besi, di dunia diperkirakan sekitar 50-80% anemia disebabkan oleh defisiensi besi (Savitry, Arifin, & Asnawati, 2017). Kelompok remaja putri termasuk dalam kelompok yang rentan mengalami anemia. Siklus menstruasi yang terjadi setiap bulannya menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi zat besi dalam darah. Jumlah zat besi yang hilang dalam darah sebesar 12,5-15 mg/bulan, atau kira-kira sama dengan 0,4- 0,5 mg sehari (Arisman, 2010). Dengan terjadinya menstruasi pada wanita menyebabkan kebutuhan zat besi akan tetap tinggi sampai usia reproduktif untuk mengganti kehilangan zat besi yang terjadi saat menstruasi. 

Faktor lainnya yang meningkatkan risiko remaja putri rentan untuk mengalami anemia adalah kurang mengkonsumsi zat besi. Remaja putri diketahui sedang dalam masa dimana sangat memperdulikan bentuk tubuh (body image) sehingga seringkali melakukan ‘diet’ yang salah yaitu dengan membatasi asupan makanannya demi terlihat kurus secara instan. 

Diet yang tidak seimbang memicu timbulnya banyak masalah kesehatan, salah satunya adalah anemia. Hal tersebut terjadi akibat diet yang membatasi asupan makanan harian yang akan mengakibatkan kekurangan zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketika wanita yang pada dasarnya memiliki tingkat kebutuhan zat besi yang lebih besar namun apabila tidak bisa dipenuhi melalui asupan harian yang bisa menuntun kepada terjadinya anemia. Anemia pada remaja dapat menghambat perkembangan psikomotor, merusak kinerja kognitif, dan kinerja skolastik . Oleh sebab itu masalah anemia ini harus dapat dicegah dan diatasi ketika masih remaja karena remaja akan menjadi ibu hamil nantinya.

Salah satu upaya pencegahan dan penanggulangan masalah anemia pada remaja putri dan ibu hamil adalah dilakukannya pemberian tablet tambah darah (TTD). Hal ini didukung oleh pemerintah dengan program pemberian suplemen tambah darah pada remaja putri sesuai dengan PERMENKES RI No. 88 tahun 2014 tentang standar TTD bagi wanita usia subur dan ibu hamil dan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan RI No. HK.03.03/V/0595/2016 tentang Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan wanita usia subur. 

Tablet tambah darah adalah suplemen zat gizi yang mengandung 60 mg besi elemental dan 0,25 folat (sesuai rekomendasi WHO). Remaja putri dianjurkan mengkonsumsi 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari selama masa menstruasi (Depkes, 2016). Fungsi tablet tambah darah pada remaja putri yaitu untuk menggantikan zat besi yang hilang bersama darah saat menstruasi, dapat mengobati anemia, memenuhi status zat besi yang kurang. 

Namun, menurut penelitian terbukti bahwa tingkat pengetahuan remaja putri terhadap TTD terbilang cukup rendah sehingga perlu dilakukannya penyuluhan mengenai anemia dan manfaat tablet tambah darah (TTD) agar anemia pada remaja putri dapat diatasi dengan baik. Pengetahuan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam mengonsumsi makanan gizi seimbang dan mengonsumsi suplemen tambah darah sejak remaja. Jika remaja putri sudah memahami pentingnya dari mengonsumsi tablet tambah darah, maka bisa menjadi cara untuk memperbaiki status gizi individu dan menurunkan tingkat risiko bagi remaja putri untuk terkena anemia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun