Mohon tunggu...
Sabrina Larasati
Sabrina Larasati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Artikel Bebas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resume: Dramaturgi - Erving Goffman

12 Oktober 2022   00:37 Diperbarui: 12 Oktober 2022   00:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biografi Singkat

Erving Goffman lahir di Alberta Canada pada 11 Juni 1922. Perjalanan pendidikannya, Ia mendapat gelar S1 di Toronto University dan mendapatkan gelar doktor di Chicago University. Kedekatan kajiannya dengan tokoh-tokoh antropologi, sehingga membuatnya juga dikenal sebagai etnometodelogi. Goffman meninggal pada tahun 1982 di masa kejayaannya menjadi tokoh Sosiologi. Ia pernah menjadi profesor jurusan Sosiologi di California University, Barkley dan menjadi ketua di Ivy League University.

"The Presentation of Self in Everyday Life" (1959) menjadi karya terbesar yang memuat pemikirannya mengenai konsep Dramaturgi.

Goffman memusatkan masalah-masalah yang berhubungan dengan interaksi antara orang-orang yang berkaitan dengan simbol-simbol dan penafsiran-penafsiran, di mana peranan antara the self dan the other memperoleh perhatian yang sama dalam konteks interaksi.

Konsep impression management, role distance, dan secondary adjustment menjadi acuan dalam Interaksionisme Simbolik oleh Erving Goffman. Ketiganya bertumpu pada konsep dan peranan the self and the other. Selanjutnya, Goffman juga memperhatikan masalah face-to-face interaction, yaitu interaksi atau hubungan tatap muka yang menjadi dasar pendekatan mikrososiologi dalam analisa sosiologinya.

Dramaturgi menjadi inti ajaran dari Erving Goffman

Dramaturgi adalah situasi dramatic yang seolah-olah terjadi di atas panggung sebagai ilustrasi yang diberikan Goffman untuk menggambarkan ketika orang-orang berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, Goffman menggambarkan peranan orang-orang yang berinteraksi dan hubungannya dengan realitas sosial yang dihadapinya melalui panggung sandiwara dengan menggunakan alur (jalan cerita) yang telah ditentukan.

Dramatugi mempunyai 2 konsep besar, yaitu:

1. Front Stage (Panggung Depan), berfungsi mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukkan. Lalu front stage dibagi menjadi 2 yaitu front personal dan setting.

  • Front Personal adalah berbagai perangkat yang digunakan sebagai diskusi tentang emosi aktor. Pada sisi Front Personal terdapat tampilan yang merepresentasikan status dan sikap sosial seorang aktor. Ini adalah gaya yang menggambarkan jenis peran yang dimainkan aktor dalam situasi tertentu. Dengan kata lain, Front Stage adalah tempat para aktor menunjukkan diri mereka yang terbaik (pencitraan).
  • Setting, adalah adegan fisik yang harus ada jika aktor akan memainkan peran

2. Back Stage (Panggung Belakang), merupakan ruang dimana berjalan skenario pertunjukan oleh "tim" (masyarakat rahasia yang mengatur pementasan masing-masing aktor). Di Back Stage inilah karakter asli dari aktor ditunjukkan.

Impression Management, terdiri dari:

  • Melakukan tindakan yang dapat menciptakan loyalitas dramaturgis agar penonton tidak mengetahui pribadi aktor.
  • Melakukan disiplin dramaturgis menjaga kesadaran pengendalian diri, pengaturan ekspresi muka dan suara.
  • Melakukan kehati-hatian dramaturgis dengan melakukan skenario pertunjukan terlebih dahulu sebelum pementasan.
  • Pengelolaan kesan ini dilakukan dengan metode serta teknik-teknik yang paling disukai oleh seorang aktor atau pelaku sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun