Konten dan sosial media memiliki hubungan yang begitu erat. Mereka, para pengguna media sosial berlomba lomba membuat konten semenarik mungkin untuk mendapat like sebanyak banyaknya dan mencapai kata "viral" hingga lupa konten tersebut memiliki nilai positif atau negatif. Seperti yang terjadi bulan lalu,lebih tepatnya pada tanggal 10 Oktober 2021 dunia maya diramaikan dengan video milik @rangrang_, divideo tersebut memperlihatkan seorang wanita memberikan dan meminta teman muslimnya untuk memakan sate babi dengan dalih hanya mengikuti trend konten prank yang sedang marak di tiktok. Sekejap kolom komentar dipenuhi hujatan dan amarah netizen kepada wanita tersebut. Dapat kita ketahui video tersebut memiliki nilai negatif didalamnya. Mengapa begitu?
Pembaca yang budiman, perlu kita ketahui bahwa yang dilakukan wanita terbut tidaklah menghormati keyakinan teman muslimnya, karena dalam keyakinannya memakan daging babi adalah dosa dan dilarang dalam agama islam. Melalui tindakan tersebut ia telah melanggar nilai pancasila pada sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa".Yang mana dalam sila pertama memiliki makna yang sangat luas tentang keagamaan, salah satunya adalah kita sebagai warga Indonesia harus menghormati keyakinan agama lain dan memiliki rasa toleransi yang tinggi. Tak hanya dalam pancasila dalam keyakinan agama islam dan kristen pun memiliki pedoman untuk saling menghormati agama lain. Seperti dalam Alquran tertulis ayat:
وَلَوْ شَاۤءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ اُمَّةً وَّاحِدَةً وَّلَا يَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَۙ
“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat),”
Dan didalam injil juga disebutkan " Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi."Yohanes 13:34.
Lalu apa yang menghalangi kita untuk saling bertoleransi?
Pemabaca yang budiman..
penulis ingin mengingatkan kembali agar semua warga Indonesia untuk saling menghargai agama satu sama lain dan bergandengan tangan untuk mencapai negara yang lebih maju dan rukun sejahtera. Tak lupa dengan semboyan negara kita yaitu
"BHINNEKA TUNNGAL IKA" walaupun berbeda beda namun tetap satu. MERDEKA!!
(Sabrina Kamila Rahma.Sastra Inggris/L2.Pancasila)