Mohon tunggu...
Sabrina Ghaisani
Sabrina Ghaisani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

writeee

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Honor Siswa Volunteer Asian Games 2018 hingga Kini Tak Diberikan Sepenuhnya

10 Desember 2021   13:51 Diperbarui: 10 Desember 2021   14:19 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hingga tahun 2021 ini, honor siswa Volunteer Asian Games 2018 tidak diberikan sepenuhnya. Mereka juga tidak mendapat setengah dari total uang yang seharusnya mereka terima. Bahkan kejelasan dan transparansi dana pun belum diberikan oleh pihak sekolah.

Di balik kemeriahan acara opening Asian Games pada tahun 2018 itu, honor yang diberikan oleh pihak Asian Games terhadap para penari Ratoeh Jaroe diduga tidak diberikan sepenuhnya. Kasus ini semakin heboh dengan munculnya petisi yang dibuat oleh Forum MPK OSIS 2017-2018 pada situs www.change.org. yang hingga saat ini sudah terkumpul 14.158 lebih tanda tangan. 

Namun setelah adanya petisi tersebut para pelajar tetap tidak mendapatkan uang sejumlah yang dijanjikan, melainkan mereka hanya mendapatkan uang yang telah dipotong oleh pihak sekolah yang katanya digunakan untuk biaya akomodasi dan konsumsi para siswa selama menjalani latihan di luar sekolah. Namun hingga saat ini transparansi dari pihak masing-masing sekolah juga masih belum dilakukan.

Pesta olahraga Asian Games 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang, Sumatera Selatan telah berakhir 3 tahun lalu, namun beberapa permasalahanya masih belum juga usai. Panitia Asian Games 2018 (INASGOC) menyuguhkan pesta pembukaan dan penutupan atau opening dan closing ceremony dengan meriah, dengan melibatkan ribuan penari yang direkrut dari pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Ribuan pelajar yang direkrut tersebut berasal dari berbagai sekolah di Jakarta, mereka direkrut untuk menyajikan tarian Ratoh Jaroe yang sangat  memukau para penonton dan membuat bangga Indonesia.

Sejumlah 1.600 penari dari 18 Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jakarta itu telah berlatih siang hingga malam sebanyak dua kali seminggu, latihan tersebut dimulai awal April sampai pertengahan Juni, tidak ada bayaran untuk latihan selama di sekolah, hanya makanan ringan yang disediakan pihak sekolah untuk para siswi yang berlatih tarian Ratoh Jaroe itu.

Mulai 24 Juni, latihan dipindahkan ke Lapangan B Senayan, Jakarta sampai dua pekan jelang pembukaan Asian Games 2018. Kemudian, latihan dipindah kembali lagi ke Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, yang merupakan venue utama diadakannya opening Asian Games 2018.

Sejak pindah latihan dari sekolah ke Senayan, Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) menghitung pemberian honor buat para penari. Setiap penari mendapatkan US$15 atau sekitar Rp223 ribu per hari.

Total, ada 15 kali pertemuan sampai mereka selesai tampil di pembukaan. Jika di rupiahkan, per penari setidaknya bisa mengantongi sekitar Rp3,3 juta sebagai honor mereka. Tetapi nyatanya, sampai saat ini mereka tidak menerima uang sesuai yang dijanjikan dan hanya sebagian kecil saja yang mereka dapatkan.

Ramainya kasus ini bermula dari sebuah curahan hati salah seorang siswi SMA di kawasan Grogol Petamburan, Jakarta Barat yang ikut menjadi bagian dari ribuan penari pada pembukaan Asian Games 2018. Ia merasa belum menerima sama sekali honor dari sekolah usai ambil bagian di upacara pembukaan Asian Games. Tidak hanya dirinya, setidaknya ada 82 orang temannya yang juga belum dibayar.

"Menurut saya pribadi, permasalahan yang sampai sekarang belum terselesaikan yaitu tidak meratanya pembagian uang pada tiap-tiap sekolah bahkan pada perorangan. Saya merasa bahwa uang yang diberikan dari pihak acara sama ratanya, akan tetapi pihak sekolah tidak adanya transparansi terkait hal tersebut." Ucap Manda salah satu penari Ratoeh Jaroe Asian Games 2018.

Kepala SMAN 6 Jakarta Helmi Rosina menyerahkan masalah transparansi anggaran operasional Asian Games yang menjadi hak siswanya kepada Dinas Pendidikan. Ada ratusan siswa sekolah itu yang terlibat sebagai penari Ratoh Jaroe ataupun tarian lainnya yang membuat pembukaan Asian Games 2018 lalu memukau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun