Asal mula lembaga pendidikan islam di Indonesia dilaksanakan di masjid, pesantren, surau (langgar), dan madrasah. Seiring dengan perkembangnya zaman, eksistensi lembaga pendidikan islam yang masih berfungsi sampai sekarang kemungkinan hanya di pesantren dan madrasah.Â
Madrasah  merupakan lembaga pendidikan islam yang lahir dari kebutuhan masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Latar belakang berdirinya madrasah diniyah yaitu karena masyarakat islam menginginkan keseimbangan antara ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum. Madrasah di Indonesia mulai muncul dan berkembang pada abad ke 20. Munculnya madrasah menimbulkan adanya semangat pembaruan pendidikan yang dipengaruhi oleh islam di Timur Tengah.
Jenjang pendidikan diniyah dibagi menjadi 3 tingkatan. Yang pertama Madrasah Diniyah awaliyah dengan masa pendidikannya enam tahun seperti MI. Yang kedua Madrasah Dniyah wustho dan ulya, sekitar tiga tahun. Dan. Namun, jenjang pada pendidikan di Madrasah diniyah sifatnya fleksibel, artinya setiap daerah memiliki tingkat jenjang pendidikannya masing-masing (Nizah, 2019). Misalnya, masa pendidikan Madrasah Diniyah Awaliyah hanya sampai kelas tiga, kemudian kelas empat sampai enam termasuk diniyah wustho. Setelah lulus diniyah mustho dapat dilanjut pada madrasah diniyah ulya sekitar dua atau tiga tahun.
Madrasah diniyah yang telah dikenal pada masyarakat luas memiliki beberapa fungsi umum diantaranya, sebagai media untuk menyampaikan pengetahuan tentang ilmu agama (Syahr, 2016) sebagaimana di dalam pendidikan madrasah telah diajarkan berbagai ilmu agama yang bersumber dari berbagai kitab tentang ilmu fiqih, akhlak, sejarah islam, nahwu, shorof, dan lain sebagainya.Â
Fungsi madrasah diniyah selanjutnya yaitu sebagai media pemelihara tradisi islam, fungsi yang terakhir adalah sebagai media pencetak ulama (Syahr, 2016). Dengan adanya madrasah diniyah mampu melahirkan ulama-ulama besar yang mampu menegakkan dan mengembangkan ilmu-ilmu agama di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H