Mohon tunggu...
Sabrina Demi Rahayu
Sabrina Demi Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Manajemen Perkantoran - UPI

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pengaruh Hubungan Komunikasi Interpersonal Orangtua - Anak Terhadap Perilaku Seks Pranikah di Kalangan Remaja

1 Desember 2023   08:44 Diperbarui: 1 Desember 2023   08:47 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usia remaja merupakan masa-masa peralihan seseorang dari periode kanak-kanak menuju dewasa, setiap individu manakala memasuki usia dengan rentang 12-21 tahun ini, tentunya akan mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik, kognitif maupun emosional yang mana perubahan tersebut tentunya akan berimplikasi pada kehidupan sosial individu itu sendiri. 

Salah satu faktor biologis yang menimbulkan adanya perubahan pada fisik seseorang adalah disebabkan oleh mulai berproduksinya kelenjar endokrin, yang mampu mengaktifkan hormon-hormon penunjang dalam pembentukan ciri-ciri seks primer dan memunculkan ciri-ciri seks sekunder (Kustanti, 2013). 

Kematangan organ reproduksi (seksual) diusia remaja ini membawa dampak pada munculnya gairah seksual dan keingintahuan yang tinggi tentang seksualitas. Hal tersebut berakibat pada munculnya perilaku seksual yang menjadikan remaja sangat rentan melakukan tindakan tidak senonoh seperti seks pranikah.

Salah satu faktor utama dari munculnya sebuah tindakan tidak terpuji remaja ialah kurangnya pemahaman mereka seputar kesehatan reproduksi dan seksual, juga rendahnya penanaman nilai-nilai agama dan moral yang berakibat pada kesalahan penafsiran, persepsi dan sikap dalam memandang perilaku seks pranikah. Terdapat dua persoalan pokok yang paling mendominasi kehidupan remaja, yaitu persoalan dari sisi individual dan sisi seksual. 

Dari sisi individual remaja cenderung mendapati krisis identitas atau kebingungan dalam mencari jati dirinya, sehingga tidak jarang dari mereka senang mencoba hal-hal baru diluar kendali orang dewasa. Sebagian besar dari remaja mengalami kesulitan dalam memahami tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seperti diantaranya, boleh dan tidaknya berpacaran, melakukan masturbasi, menonton film porno hingga berciuman (Soetjiningsih, 2004). 

Jika tidak ditengahi, maka perilaku seksual semacam ini akan dianggap lumrah dimasyarakat, hal tersebut disebabkan oleh kurangnnya informasi yang didapat oleh remaja tentang perilaku seksual yang benar, lemahnya pondasi iman dan ketakwaan, kepribadian yang rapuh, hubungan dan komunikasi dengan orangtua yang kurang lancar serta kurang harmonis, selain itu juga remaja cenderung lebih mudah terpengaruh oleh ujaran dari teman sebayanya ketimbang ucapan kedua orangtuanya. 

Minimnya kemampuan dalam pengambilan keputusan juga kurangnya keterampilan dalam berkomunikasi membuat remaja dengan mudah terjerumus kedalam hal-hal yang bersifat negatif misalnya, kesulitan menolak ajakan teman dan tidak mampu bersikap tegas (Suprijanto, 2007).

Berbeda halnya dari sisi seksualitas, diusia remaja merupakan periode individu yang sedang mengalami perkembangan dari sisi biologis, fisik, dan mental. Perkembangan dari sisi biologis ini terjadi sejalan dengan adanya proses kematangan organ reproduksi, dari segi fisik juga ditandai dengan adanya pertumbuhan seks sekunder yang membawa dampak pada mental, yaitu timbulnya hasrat seksual dilihat dari remaja tersebut memiliki ketertarikan lebih dengan lawan jenisnya. 

Hal semacam itu, pada kenyataanya lebih sering dialami oleh remaja perempuan, yang biasanya tidak tahu begaimana memberikan penolakan kepada lawan jenisnya (pacarnya) jika diminta untuk melakukan tindakan tertentu yang tidak ia kedendaki.

www.pexels.com
www.pexels.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun