Bahasa Indonesia memberikan trik bagaimana cara penggunaan Bahasa Indonesia sesuai kaidah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) di era generasi Z kepada mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang pada Kamis (27/05/2024) di Kampus II Unpam Viktor Jl. Puspitek Raya No. 10, Serpong, Tangerang Selatan.
Desilia Purnama selaku pengampu mata kuliahDengan trik ini, diharapkan mahasiswa bisa menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam pemaparannya, bahwa tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia salah satunya adalah gemar berbahasa Indonesia sesuai kaidah EYD
"Tujuan matkul Bahasa Indonesia itu diantaranya terkait bagaimana cara anak generasi Z dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar itu seperti apa. Sekarang kan sudah banyak pergeseran penggunaan bahasa, anak-anak zaman sekarang itu lebih ke bahasa yang enggak sesuai dengan EYD, contohnya seperti  YTTA  (Yang Tau-Tau Aja)" ujar Desilia sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia.
Desilia Purnama pun menyampaikan bahwa maraknya Bahasa gaul di era generasi Z, membuat kaidah Bahasa Indonesia yang sesuai EYD semakin jarang digunakan oleh generasi Z.
"Dan kata aku  itu tidak sopan ketika kalian berbicara dengan dosen, harus menggunakan kata saya, nah itu dia pergeseran bahasa di zaman sekarang" ujar Desilia saat menjadi narasumber di sebuah acara diskusi.
Desilia Purnama pun menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan maupun tulisan dalam berbagai keperluan, baik formal maupun informal.
Keadaan yang ada sekarang itu kan bagaimana fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah asing ataupun berbicara menggunakan bahasa asing yang dilakukan oleh anak-anak generasi Z.
"Padahal padanan dalam bahasa Indonesia ada, dikarenakan mereka meyakini bahwa akan terlihat modern dan terpelajar jika menggunakan istilah atau bahasa dalam berkomunikasi pada pergaulan sehari-hari. Hal tersebut berdampak pada eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri" ujar Desilia
Semua Mahasiswa sangat antusias terhadap topik diskusi yang sedang dibahas. Bagaimana tips cara mengurangi penggunaan bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan EYD, terlebih penyalipan bahasa asing di zaman sekarang khususnya kalangan generasi Z ini.
"Cara mengatasinya ya dengan melakukan sosialisasi. Memberitahukan kepada mereka akan pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, karena bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa Indonesia itu sendiri,: ungkapnya.
Desilia Purnama pun menambahkan dalam pemaparannya, Â bahwa Bahasa Indonesia memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan sehari-hari warga negara Indonesia dalam hal berkomunikasi.
Sering kali dengan alasan mempermudah komunikasi, banyak orang menggunakan Bahasa Indonesia dengan tidak baik dan benar. "Karena itu, perlu adanya kepatuhan dalam penggunaan bahasa Indonesia agar pertahanan Bahasa Indonesia tetap terjaga, mengingat banyak pengaruh dikarenakan adanya globalisasi," lanjutnya.
"Harapan saya setelah selesai mengampu mata kuliah yang diajarkan Bahasa Indonesia agar mereka kembali kepada EYD yang benar. Tidak seperti pembahasannya kayak kata mager, gabut, dan maaf ya anjay itu kan kurang sopan tapi sering banget mereka gunakan," jelasnya.
Harapan ke depan anak muda zaman sekarang khususnya generasi Z dapat menggunakan selalu Bahasa Indonesia yang baik dan benar ketika sedang berkomunikasi. "Agar jati diri Bangsa Indonesia tidak terkikis dan masih ada sampai sekarang dan seterusnya. Selain itu anak muda zaman sekarang atau biasa dikenal dengan sebutan generasi Z lebih suka berkomunikasi menggunakan bahasa asing dan bahasa gaul, dan juga sering menyelipkan istilah-istilah yang kekinian ketika sedang berbicara," tutup Desilia Purnama ketika berdiskusi dan menjawab pertanyaan seluruh mahasiswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H