Mohon tunggu...
Sabrina Aqifah
Sabrina Aqifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sering Curhat dengan AI? Ketahui Attachment Style Kamu!

10 Desember 2024   19:33 Diperbarui: 10 Desember 2024   19:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z adalah generasi yang tumbuh bersama teknologi. Akibatnya, mereka cenderung nyaman menggunakan teknologi yang ada sekarang untuk memenuhi kebutuhan sosial, bahkan emosional.Menurut pendapat (Chan dan Lee dalam Mutiarrama, dkk: 2024), Generasi Z terkadang juga menggunakan AI sebagai teman bicara untuk melawan rasa kesepian. Misalnya, beberapa partisipan penelitian mengakui mereka merasa lebih dihargai saat curhat dengan AI dibanding berbicara dengan teman atau pasangan mereka yang kurang responsif, itu karena AI yang memang diprogram untuk mendengar pengguna tanpa menghakimi dan selalu memberi solusi yang membuat kita nyaman. Tapi tahukah kamu, cara kamu terhubung secara emosional dengan AI mungkin mencerminkan attachment style-mu? Yuk, kita bahas!


Apa sih attachment style itu?

Attachment style, yakni konsep yang dikembangkan oleh John Bowlby adalah pola keterikatan emosional yang terbentuk sejak masa kecil dan memengaruhi cara seseorang menjalin hubungan dengan orang lain sepanjang hidupnya—termasuk AI juga loh! Kenapa begitu? Karena AI seperti chatbot biasanya memberikan respon yang ramah, solutif dan gak nge-judge, yang bikin kita nyaman tiap curhat sama mereka.

Ada empat tipe attachment style:

  • Secure: Orang dengan secure attachment biasanya menganggap AI sebagai alat bantu yang bermanfaat, tapi nggak terlalu terlibat emosional.
  • Anxious: Sementara orang dengan anxious attachment cenderung menginginkan dukungan emosional, dan validasi dari AI.
  • Avoidant: Sebaliknya, kalau kamu tipe avoidant, kamu lebih suka obrolan singkat dan to the point. (Hsieh & Oh, 2024).
  • Fearful: Kalo fearful ini merasa AI tuh tempat yang nyaman buat ngobrol, tapi cenderung menjaga jarak karena mereka sadar AI nggak bisa ngasih kedekatan sesungguhnya kayak hubungan antar manusia (Vinney, 2023).


Bagaimana Cara Mengenali Attachment Style kamu?


Mengenali attachment style kamu bisa dimulai dengan refleksi diri. Seperti; "Apakah kamu merasa nyaman saat curhat dengan AI atau orang lain?" Atau, "Bagaimana perasaanmu jika AI tidak memberikan jawaban yang kamu harapkan?"
Dengan melakukan refleksi diri, maka kamu akan mendapatkan gambaran tentang bagaimana kamu terhubung secara emosional dengan orang lain, bahkan AI. Nah, setelah baca ini, udah tahu belum attachment style kalian seperti apa?

Bijak Berteknologi, yuk!

Pada akhirnya, mengenali attachment style bisa membantu kita memahami cara kita terhubung dengan orang lain, juga AI. Meski teknologi seperti chatbot bakal selalu provides kamu dengan respon yang pasti membuat nyaman serta solutif, membangun komunikasi dengan sesama makhluk sosial tetap penting. Yuk, gunakan AI dengan bijak sambil tetap membangun koneksi yang bermakna di dunia nyata!

Referensi

I-Tsen Hsieh, Chang-Hoon Oh (2024). Users’ Attachment Styles and ChatGPT Interaction: Revealing Insights into User Experiences. Journal of The Korea Society of Computer and Information, 29(3), 21–41.

Mutiarrahma, Z. S., Darajatunnisa, R., Faustina, F., Mahfuzhah, N., & Wihita, A. R. (2024). STUDI FENOMENOLOGI: PENGALAMAN GENERASI Z DALAM MENGHADAPI KESEPIAN DENGAN CHARACTER ARTIFICIAL INTELLIGENCE. Jurnal EMPATI, 13(4), 291-301.

Verywellmind.com. 2 November 2023. What is fearful avoidant attachment? Diakses pada 8 Desember 2024, dari https://www.verywellmind.com/what-is-fearful-avoidant-attachment-5207986

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun