Dunia sekarang ini tengah diguncangkan oleh sebuah peristiwa yang sangat mengkhawatirkan yaitu munculnya sebuah penyakit virus corona (COVID-19).Penyakit ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona. Kemunculan virus ini pertama kali terdeksi di Wuhan, China pada awal Desember 2019.
Virus ini cepat menyebar ke seluruh dunia termasuk Indonesia . Di Indonesia sendiri sudah banyak masyarakat yang terinfeksi virus corona ini per hari minggu tanggal 23 November 2020 di Indonesia sudah mencapai 497.668 kasus virus corona dengan total pasien sembuh yakni 418.188 orang dan yang meninggal dunia 15.884 orang .
Virus ini biasanya ditularkan melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi bersin,batuk,atau menghembuskan nafas.Dapat juga tertular jika menghirup udara yang mengandung virus saat berdekatan dengan orang terinfeksi dan jika menyentuh benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata,hidung,mulut.
Berdasarkan hal itu pemerintah Indonesia telah melakukan banyak hal untuk menangani COVID ini.Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan upaya mengatasi COVID-19 dilakukan dengan memutus rantai penularan, yaitu dengan menemukan orang-orang yang terinfeksi untuk diobati dan diisolasi.
"Langkah untuk menemukan sumber penularan dilakukan dengan beberapa cara, yaitu memantau orang yang memiliki riwayat bepergian di daerah episenter dan menelusuri kontak dari pasien yang sudah terinfeksi," kata Yurianto dalam jumpa pers di Graha BNPB sebagaimana disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia di Jakarta, Selasa (21/4).
Selain itu pemerintah melakukan upaya lain untuk memutus rantai penularan COVID ini dari mulai menerapkan social distancing, meliburkan semua kegiatan yang dilakukan di luar rumah seperti sekolah dan kerja.Menerapkan sistem Work From Home (WFH) bagi semua lembaga dan perusahaan, mengimbau masyarakatnya untuk tetap di rumah saja.Melakukan rapid test massal bagi orang-orang yang mungkin bisa terinfeksi Corona karena sebelumnya memiliki kontak langsung dengan pasien positif COVID-19. Dan di beberapa daerah pemerintah akan menerapkan sistem PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.
Pemerintah memang telah melakukan banyak hal untuk mengangani COVID ini tetapi kasus positif COVID di Indonesia malah bertambah banyak.Hal ini dikarenakan masih saja banyak masyarakat yang tidak menghiraukan anjuran- anjuran dari pemerintah ini seperti tidak memakai masker ketika ingin berpergian keluar rumah dan tidak memperhatikan protokol kesehatan.Sehingga hal inilah yang menyebabkan mengapa kasus positif COVID di Indonesia bertambah dengan cepat.
Tentu kita tidak ingin terinfeksi virus corona ini kan? Oleh sebab itu kita harus tetap melakukan hal hal yang dianjurkan oleh pemerintah dalam upaya penanganan COVID ini seperti menaati protokol kesehatan jika ingin berpergian keluar rumah,mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak atau social distancing,menjaga daya tahan tubuh dengan berolahraga serta makan makanan bergizi.
Selain dari itu untuk menghindari virus ini, ketika keluar rumah kita harus memakai masker karena memakai masker ini merupakan hal yang paling sederhana yang mudah untuk kita lakukan dalam upaya mencegah penularan COVID ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H