Mohon tunggu...
Sabna Utami
Sabna Utami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Mahasiswa dari jurusan Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Perjuangan Owner UMKM Pondok Kebuli Yasmin di Tengah Pandemi yang Membuahkan Keberhasilan

7 Juni 2024   13:21 Diperbarui: 7 Juni 2024   19:44 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Depok 2024, Pondok Kebuli Yasmin merupakan salah satu UMKM nasi kebuli di daerah Depok dan sekitarnya. Adanya kehadiran Pondok Kebuli Yasmin merupakan hal yang tak disangka oleh sang owner yakni ibu Betty. Berawal saat pandemi 2020 yang membuat ibu Betty harus memutar otak untuk tetap bisa mempertahankan perekonomian keluarganya hingga memunculkan ide untuk berjualan nasi kebuli. Ide tersebut muncul dari sang suami yang merupakan keturunan asli Arab yang sudah memiliki resep turun temurun nasi kebuli di keluarganya khususnya dari sang ibu. Akhirnya dengan tekad yang kuat, ibu Betty ditemani sang suami memutuskan untuk mencoba menjualkan nasi kebuli mereka dengan nama "Pondok Kebuli Yasmin". Pada saat itu berjualan di tengah pandemi bukanlah hal yang mudah karena masyarakat juga terkena imbas secara ekonomi yang membuat sebagian UMKM pun mengalami penurunan penjualan produk mereka. Namun, ibu Betty memiliki keyakinan yang kuat untuk tetap mencoba dan melanjutkan Pondok Kebuli Yasmin. 

"Saat itu yang saya pikirkan cuma mau ekonomi keluarga saya terbantu apalagi anak-anak masih sekolah dan banyak kebutuhan lainnya yang memerlukan biaya. Anak-anak saya juga memberi dukungan kepada saya dan suami untuk mencoba berjualan. Maka dari itu, saya juga bersemangat untuk mencoba hal baru dan demi anak-anak saya agar mereka bisa melihat perjuangan orang tua nya untuk tetap bisa ngasih kebutuhan yang tercukupi" Ucap ibu Betty, Pemilik Pondok Kebuli Yasmin. 

Di awal berjualan, ibu Betty mencoba berjualan keliling di komplek-komplek dengan menggunakan motor. Selain itu, ibu Betty juga menawarkan produknya pada tetangga dan teman-temannya. Setelah beberapa bulan berjualan ternyata semakin banyak yang menyukai Pondok Kebuli Yasmin dan banyaknya pesanan catering untuk acara-acara di sekolahan, arisan, maupun pada saat bulan ramadhan seperti buka puasa dan lebaran. Akhirnya ibu Betty memberanikan diri untuk menjualkan Pondok Kebuli Yasmin di bazzar-bazzar. Ibu Betty menggunakan kesempatan berjualan di bazar dengan tidak hanya menjual nasi kebuli saja tetapi terdapat makanan lainnya seperti sosis bakar, jasuke, corndog yang juga digemari oleh masyarakat pada saat bazar dan cukup mendapat keuntungan yang lumayan dibanding hanya menjualkan nasi kebuli saja. Pondok Kebuli Yasmin juga dijual pada platform delivery online seperti gofood dan grabfood, namun karena kurangnya SDM sehingga penjualan online kurang digiatkan oleh ibu Betty dan lebih memfokuskan penjualan secara langsung seperti di bazar maupun pesanan acara. 

Setelah 4 tahun berlalu dari awal berdirinya Pondok Kebuli Yasmin, sekarang Pondok Kebuli Yasmin banyak mendapat pesanan dan hadir pada bazzar-bazzar makanan daerah depok dan sekitarnya. Sang owner tak menduga bahwa ide jualannya dapat memberikan dampak yang besar bagi keluarganya. Walau hanya seorang diri yang menjualkan, ibu Betty merasa senang dan tidak terbebani untuk tetap berjualan. Di sisi lain banyak pembeli yang menyukai cita rasa dari Pondok Kebuli Yasmin. Pondok Kebuli Yasmin menawarkan harga nasi kebuli yang cukup terjangkau dengan kualitas bahan-bahan yang tinggi yaitu mulai dari Rp. 15.000 - 40.000/menu. Harga tersebut menyesuaikan lauk yang dipilih seperti telur dadar, ayam goreng, daging sapi, dan daging kambing. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun