Kabupaten Trenggalek yang biasa disebut Bumi Menak Sopal, merupakan sebuah kota kecil yang dikelilingi gunung-gunung yang berada di Jawa Timur bagian barat. Terletak di di pesisir Selatan Jawa dengan garis pantai sepanjang 96 km dan adanya Teluk Prigi yang melindungi area laut dari ombak besar menjadikan Trenggalek menjadi salah satu daerah dengan potensi kelautan dan perikanan yang sangat menjanjikan. Didukung dengan pesona alam pesisir yang dimiliki kabupaten Trenggalek menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Trenggalek mempunyai beraneka ragam sumber daya alam yang melimpah, salah satunya di bidang kelautan dalam sektor tangkap seperti ikan tuna, ikan cakalang, ikan tongkol, udang, lobster yang dimana Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul menjadi lumbung perikanan di Trenggalek. Kabupaten Trenggalek identik dengan pantai pantai yang ada seperti, Pantai Pelang, Pantai Konang, Pantai Pasir Putih, Pantai Mutiara, Pantai Blado yang diantara beberapa lokasi tersebut merupakan tempat utama yang menjadi pusat aktivitas di daerah. Selain itu, memiliki kawasan hutan bakau seluas 171,50 hektar dan terumbu karang seluas 165 hektar yang menambah kekayaan ekosistem laut Indonesia.
Selain perikanan tangkap, Trenggalek juga mempunyai potensi besar dalam budidaya ikan. Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Trenggalek pada tahun 2017 terdapat sekitar 2.733 pembudidaya ikan yang ada di daerah Trenggalek, dalam produksi budidaya kolam mencapai lebih dari 4 juta kg per tahun. Komoditas perikanan hasil budidaya air tawar diantaranya terdapat ikan lele, ikan gurami, dan ikan patin yang selama ini menjadi komoditas unggulan di daerah Trenggalek. Dinas Perikanan Trenggalek mencatat, pada tahun 2023 produksi ikan menacapai 33.032,06 ton. Angka ini terdiri atas 28.171,9 ton hasil tangkap dan 4.860,16 ton ikan budidaya. Â Produksi perikanan yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan secara lokal, tetapi juga di ekspor ke pasar internasional, menjadikan Trenggalek sebagai salah satu pemain penting dalam industri perikanan.
Trenggalek telah mengembangkan berbagai infrastruktur dan teknologi untuk mendukung kemajuan sektor perikanan. Pelabuhan Perikanan Nusantara Prigi merupakan salah satu fasilitas utama yang mendukung aktivitas perikanan di daerah Trenggalek. Pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan dingin, tempat pelelangan ikan atau biasa disebut dengan TPI, dan fasilitas pengolahan ikan yang modern. Selain itu, juga terdapat penggunaan teknologi seperti Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk pemetaan wilayah perikanan dan aplikasi monitoring kualitas air juga telah diterapkan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivias.  Pemerintah Kabupaten Trenggalek, melalui Dinas Perikanan, terus melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung sektor perikanan. Program seperti Monitoring Kualitas Air Kolam  (MAS KOKI) dan pembinaan produk perikanan di pasar-pasar lokal adalah beberapa contoh upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil perikanan.
Sektor perikanan di Trenggalek tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, tetapi juga memperdayakan masyarakat lokal. Banyak masyarakat sekitar pantai yang bergantung pada sektor ini untuk mata pencaharian mereka. Meskipun demikian, sektor perikanan di Trenggalek juga menghadapi berbagai tantangan, seperti perubahan iklim, penangkapan ikan yang berlebihan, dan degradasi lingkungan. Namun, dengan pengelolaan yang baik dan benar, serta penerapan praktik perikanan berkelanjutan, tantangan-tantangan yang ada dapat teratasi.
Potensi Kelautan dan Perikanan di Trenggalek sangat relevan dengan lima tujuan SDG, antara lain:
- SGD 1 (Tanpa Kemisikinan), dengan pengembangan sektor perikanan yang ada ini dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar pesisir dan mengurangi kemisiknan
- SDG 2 (Tanpa Kelaparan), dengan produksi perikanan yang berkelanjutan ini dapat meningkatkan ketahanan pangan dan gizi untuk masyarakat
- SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), adanya sektor perikanan dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal
- SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan mendukung pola produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab
- SDG 14 (Ekosistem Luat), dengan melestarikan dan memanfaatkan sumber daya laut dengan bijak secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.
Dengan potensi besar dan dukungan yang kuat dari pemerintah, sektor kelautan dan perikanan di Trenggalek diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian daerah serta pencapaian SDGs. Akses jalan menuju pantai sudah tergolong mudah ditambah dengan adanya Jalan Lintas Selatan atau JLS yang mempermudah akses jalan menuju pantai di Trenggalek khusunya di daerah Watulimo.
Sabiyla Azzahra, Mahasiswa Universitas Airlangga Prodi Akuakultur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H