Mohon tunggu...
Sabitah Ari Murti Akmal
Sabitah Ari Murti Akmal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Airlangga

Saya merupakan seorang mahasiswa yang berjiwa sosial yang tinggi, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, suka menolong dan bertanggung jawab. Hobi saya adalah mengikuti kepanitiaan dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perpustakaan Keliling sebagai Bentuk Upaya dalam Meningkatkan Literasi

18 Juni 2022   20:35 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:40 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Literasi merupakan kemampuan setiap individu dalam hal membaca, menulis, berhitung serta dalam memecahkan masalah pada lingkungan manapun seperti pekerjaan dan masyarakat. Faktor terpenting adalah kemampuan dalam membaca dan menulis karena hal tersebut merupakan dasar yang akan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Apabila seseorang telah menerapkan literasi membaca sejak dini, tentunya orang tersebut akan memiliki wawasan dan pengetahuan yang cukup luas hasil dari literasi yang dilakukan, selain itu literasi juga membantu setiap individu untuk terbiasa berpikir secara kritis. Contohnya adalah melatih seorang individu untuk mengambil keputusan tidak berdasarkan emosi ataupun kepentingan pribadi, dengan meningkatkan literasi dalam kehidupan masyarakat, akan sangat membantu masyarakat dalam menyaring informasi yang mereka dapatkan menjadikan mereka lebih selektif dalam segala hal serta budaya baca juga akan memiliki lebih banyak penggemar. Dalam membentuk masyarakat yang berkualitas dan selektif dalam menerima informasi serta meningkatkan minat membaca pada generasi milenial, tentu sangat dibutuhkan inovasi baru yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini sehingga dapat melakukan pergerakan dan perubahan dengan baik.

Pada masa sekarang dimana teknologi informasi dan komunikasi yang serba canggih, hampir semua orang terutama banyak anak yang masih usia dini telah kecanduan bermain gadget dan terkadang digunakan tidak sesuai usianya karena orang tua yang lalai dalam hal mengawasi, bahkan terkadang menonton konten dewasa yang tentunya berdampak negatif pada sang anak. Gadget dapat berdampak pada tingkat belajar anak yang menurun karena sebagian besar waktunya digunakan untuk bermain gadget daripada belajar dan berdampak pada prestasinya. Masih terdapat beberapa daerah yang masyarakatnya dengan tingkat minat baca masih sangat rendah. Berdasarkan data United Nation of Education Social and Cultural (Unesco) pada tahun 2012, jumlah masyarakat yang memiliki minat baca 1:1.000 saja. Artinya, dari 1.000 seluruh penduduk yang ada di Indonesia hanya satu yang memiliki minat baca.

Menanggulangi berbagai jenis hambatan yang terjadi diatas, muncul sebuah inovasi yang kemudian berhasil direalisasikan dibeberapa tempat, inovasi tersebut adalah perpustakaan keliling. Realisasi dari inovasi perpustakaan keliling ini merupakan salah salah bentuk upaya untuk meningkatkan literasi sejak dini. Kegiatan ini ditujukan kepada seluruh masyarakat baik berada di perkotaan maupun pedesaan, perpustakaan keliling ini membantu memfasilitasi bagi masyarakat tanpa perlu mengunjungi langsung gedung perpustakaan. Upaya ini bertujuan untuk memajukan masyarakat agar dapat lebih memiliki wawasan atau pengetahuan dengan meningkatkan literasi baca serta kegemaran membaca melalui perpustakaan keliling. Target utama dari perpustakaan keliling ini sendiri biasanya adalah anak SD, SMP, dan SMA karena anak-anak pada usia ini masih sangat mudah untuk diajak belajar dan memang usia mereka merupakan usia yang matang untuk diberikan berbagai macam pembelajaran. Perpustakaan keliling sendiri merupakan sebuah layanan yang dimiliki oleh pemerintah dengan wujud perpustakaan yang bergerak dan membawa bahan pustaka cetak seperti buku, majalah, novel, komik atau bahan pustaka lainnya yang melayani masyarakat dari tempat satu ke tempat yang lain yang merupakan tempat belum terjangkau oleh perpustakaan umum. Tujuan lain dari adanya perpustakaan keliling adalah memberi dan mengenalkan kepada masyarakat sekitar akan pentingnya kebiasaan membaca serta memberikan fasilitas yang diperuntukkan membaca.

Perpustakaan keliling biasanya dilakukan oleh tim pustakawan yang telah dibentuk dan pihak terkait lainnya yang ingin berpartisipasi pada kegiatan ini. Kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan dan waktu yang telah ditentukan bersama dari tim atau pihak terkait. Dalam kegiatan perpustakaan keliling masyarakat juga diajak untuk aktif membaca serta dengan bercerita menggunakan metode storytelling dan dengan program literasi yang menyesuaikan dengan lingkungan. Perpustakaan keliling juga guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang berupa informasi dan ilmu pengetahuan. Kegiatan ini merupakan salah satu perangkat penyelenggaraan pendidikan berentuk nonformal yang berupaya untuk ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945. Perpustakaan keliling ini sudah terdapat di beberapa daerah seperti kota Malang, Cirebon, Bengkulu, Bandung dan Pekanbaru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun