Mohon tunggu...
sabiq rifatulloh
sabiq rifatulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tentang Segalanya Yang Semoga Bermakna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Warisan Intelektual Islam Klasik: Berkah atau Petaka?

31 Agustus 2024   23:49 Diperbarui: 1 September 2024   00:31 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selanjutnya pembacaan ulang secara kritis untuk memperbaharui tradisi Islam klasik sebagai upaya membaca realitas kekinian melalui tradisi yang telah direkonstruksi juga sama pentingnya.

Sebagaimana Hassan Hanafi menyarankan adanya pembaharuan tanpa menegasikan tradisi yang ada. Yang baik dari yang lama diambil, yang jelek dari yang baru dibuang. Dengan begitu, perpaduan antara tradisi dan modernitas menjadi kombinasi yang sempurna.

Jadi, tradisi warisan intelektual Islam klasik dapat menjadi sebuah petaka ketia ia diterima mentah-mentah tanpa melihat konteks historisnya. Sebaliknya, dapat juga menjadi sebuah berkah ketika ia telah direkonstruksi menyesuaikan dengan konteks historisnya saat ini.

---

Disclaimer: Tulisan ini bukan opini penulis, melainkan rangkuman dari poin-poin penting buku karya Dr. Aksin Wijaya yang berjudul Menalar Autentitas Wahyu Tuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun