Mohon tunggu...
sabiq rifatulloh
sabiq rifatulloh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tentang Segalanya Yang Semoga Bermakna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yahudi (bukan) Zionis

26 Mei 2024   12:20 Diperbarui: 30 Agustus 2024   19:30 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Yahudi dan Zionisme lebih sering dianggap sebagai sebuah kesatuan. Yahudi adalah Zionis dan Zionis pastilah Yahudi. Padahal realitasnya sungguh berbeda. 

Yahudi adalah sebuah etnis. Sedangkan Zionisme adalah sebuah gerakan politik. Adapun Yudaisme adalah nama bagi agama yang dianut oleh etnis Yahudi.  

Apabila diilustrasikan dalam agama Islam, Zionisme serupa dengan gerakan politik radikal seperti ISIS yang keduanya sama-sama berjuang menegakkan sebuah negara ekslusif bagi kalangan agamanya, namun pada kenyataannya usaha-usaha untuk mencapai itu mereka lakukan denga cara-cara yang sama sekali telah bertentangan dengan esensi ajaran agamanya.

Zionisme muncul sebagai akibat dari gerakan antisemitisme yang semakin meningkat pada akhir abad ke-19 di Eropa. 

Antisemitisme adalah sebuah sikap dan perilaku anti-Yahudi yang merupakan sebuah respon atas perubahan sosial dan ekonomi yang begitu cepat serta berkembangnya kapitalisme modern yang pada saat itu diyakini tidak terjadi secara alamiah, melainkan telah direncanakan oleh persengkokolan orang Yahudi yang berambisi menguasai dunia. 

Secara kontekstual, etnis Yahudi di masa itu merupakan masyarakat lapisan bawah yang mendapatkan diskriminasi baik secara sosial maupun ekonomi. 

Dengan berkembangnya ekonomi pasar bebas kapitalis, etnis Yahudi mendapatkan momentumnya untuk menggapai kesejahteraan dan secara bersamaan kemapanan sistem sosial dan ekonomi yang sebelumnya telah ada mulai tergoyahkan. 

Atas dasar itu, masyarakat Eropa semakin antipati terhadap etnis Yahudi dan peristiwa-peristiwa pendiskriminasian etnis Yahudi baik secara fisik ataupun nonfisik semakin tambah meningkat. 

Puncaknya adalah peristiwa Holocaust yaitu pembantain masal enam juta orang Yahudi oleh rezim fasis Nazi. Kemudian munculah cita-cita untuk membangun tanah air atau negara bagi etnis Yahudi dari kalangan mereka sendiri sebagai reaksi atas segala kemalangan yang telah menimpanya.

Tentu, sebagai seorang Muslim sudah seharusnya kita berempati atas apa yang menimpa etnis Yahudi di masa lalu. Karena segala bentuk penindasan terhadap seorang manusia tidaklah dapat dibenarkan. Tidak perlu memandang siapa korban atau pelakunya untuk berempati. Kejahatan adalah musuh besar agama dan umat manusia. 

Begitupula kita mengecam dan mengutuk segala bentuk kejahatan yang Zionisme lakukan terhadap rakyat Palestina. Seharusnya mereka juga berempati atas bagaimana sengsaranya hidup dibawah peperangan dan penindasan yang di alami rakyat Palestina, sebagaimana para pendahulu mereka juga merasakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun