Mohon tunggu...
Salsa Bila Putri Sari
Salsa Bila Putri Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I like things that blend with beauty

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kecerdasan Emosional Menurut Daniel Goleman

9 November 2024   10:47 Diperbarui: 14 November 2024   12:56 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DANIEL GOLEMAN (17 MARE

Kecerdasan Emosional Menurut Daniel Goleman
           Kecerdasan emosional (EQ atau Emotional Quotient) merupakan kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, dan mengelola emosi dirinya sendiri dan orang lain.  Konsep ini dipopulerkan oleh Daniel Goleman melalui bukunya, Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ, yang  menunjukkan bahwa EQ  berperan penting dalam keberhasilan hidup, melebihi sekadar kecerdasan intelektual (IQ).

 Definisi Kecerdasan Emosional
           Goleman mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, dan mengelola emosi baik dalam diri sendiri maupun dalam hubungan dengan orang lain. Ini bukan sekadar tentang merasakan emosi, melainkan juga tentang memahami dan menggunakan emosi untuk mencapai tujuan, membangun hubungan, dan mengatasi tantangan.EQ melibatkan kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial.  

Buku
Buku

Beragam Fungsi Kecerdasan Emosional dalam kehidupan individu dan sosial

•Membangun Hubungan yang Kuat: EQ membantu individu memahami dan merespon emosi orang lain dengan lebih baik, sehingga tercipta komunikasi yang efektif dan hubungan yang lebih harmonis.
•Mengatasi Stres dan Mengelola Emosi: Individu dengan EQ tinggi mampu mengelola emosi negatif seperti stres, kecemasan, dan kemarahan dengan lebih efektif.  Mereka dapat mengenali pemicu emosi negatif dan mengembangkan strategi untuk mengatasinya.
•Meningkatkan Motivasi dan Produktivitas: EQ membantu individu memahami dan memanfaatkan emosi untuk memotivasi diri sendiri dan mencapai tujuan.  Mereka lebih mampu mengatasi hambatan dan tetap fokus pada tujuan meskipun menghadapi tantangan.
•Meningkatkan Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan:  Pemimpin dengan EQ tinggi mampu membangun kepercayaan, memotivasi tim, dan membuat keputusan yang bijak dengan mempertimbangkan aspek emosional.
•Meningkatkan Kinerja Kerja: Studi menunjukkan bahwa EQ berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan dalam pekerjaan, bahkan lebih penting daripada IQ dalam beberapa kasus.

Tahapan Pengembangan Kecerdasan Emosional

1.Kesadaran Diri (Self-Awareness):             Memahami emosi, kekuatan, kelemahan, dan nilai-nilai diri sendiri.  Ini merupakan fondasi dari EQ.

2.Pengaturan Diri (Self-Regulation): Mengelola emosi, impuls, dan perilaku sendiri.  Ini melibatkan kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan, mengendalikan diri, dan beradaptasi dengan perubahan.

3.Motivasi:Memahami dan memanfaatkan emosi untuk memotivasi diri sendiri dan mencapai tujuan.  Ini melibatkan optimisme, ketahanan, dan komitmen.

4.Empati:  Memahami dan berbagi emosi orang lain.  Ini melibatkan kemampuan untuk mendengarkan secara aktif, membaca bahasa tubuh, dan merespon dengan pemahaman.

5.Keterampilan Sosial: Membangun dan memelihara hubungan yang positif dengan orang lain.  Ini melibatkan komunikasi yang efektif, kolaborasi, dan kemampuan untuk menyelesaikan konflik.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun